Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mendorong kabupaten dan kota kembali menggelar festival yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
"Sesuai arahan dari Kementerian Pariwisata, festival daerah sudah boleh dilaksanakan, dengan ketentuan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi Erwin Ependi di Jambi, Selasa.
Erwin menjelaskan Gubernur Jambi sangat mendukung Pemerintah Daerah melaksanakan festival pariwisata dan kebudayaan yang ada di setiap kabupaten dan kota. Dimana festival atau event kebudayaan tersebut turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan produktivitas kerajinan tangan dan pelaku UMKM.
Dimana setiap kegiatan festival benar-benar berdampak pada perekonomian masyarakat setempat, terutama bagi pelaku UMKM dan kerajinan tangan.
Festival daerah tersebut tidak hanya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, namun juga menjadi ajang promosi bagi daerah untuk mempromosikan wisata yang ada di masing-masing daerah. Dimana anak-anak muda yang membuat video konten kreator dan memasang foto di media sosial menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan wisata daerah.
"Festival yang dilaksanakan pemerintah daerah tentunya harus berdampak untuk masyarakat sekitar, terutama di sektor perekonomian," kata Erwin Ependi.
Berbagai festival yang ada di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jambi diantaranya Festival Batanghari di Jambi, Festival Tapa Malenggang di Kabupaten Batanghari, Festival Kerinci di Kabupaten Kerinci. Kemudian Kenduri Sko, Mandi Balimau Gedang, Festival Candi Muaro Jambi dan Festival Angso Duo.
Festival-festival tersebut turut diusulkan Pemerintah Provinsi Jambi ke Kementerian Pariwisata untuk masuk dalam kalender Kharisma Nusantara (KEN). Dan pada tahun ini terdapat dua festival di Jambi yang masuk dalam kalender KEN, yakni Festival Candi Muaro Jambi dan Festival Kerinci.
Provinsi Jambi dorong kabupaten-kota hidupkan festival daerah
Selasa, 31 Mei 2022 15:31 WIB