Jambi (ANTARA) - Perubahan zaman adakalanya menuntut perubahan perilaku. Namun, beberapa nilai-nilai dan budaya dari masa lalu tak pernah tersekat dimensi waktu dan selalu bisa jadi relevan kapanpun.
Salah satunya adalah belajar kelompok di kelas, siswa belajar berkelompok dengan dibagi menjadi 4 hingga 5 kelompok.
Nuraini, Kepala SDN 003 Kuala Tungkal yang juga salah seorang fasilitator dearah program PINTAR Tanoto Foundation Kab. Tanjung Jabung Barat Satu mengamini pentingnya belajar berkelompok di dalam kelas.
Belajar berkelompok di dalam kelas kini diterapkan kembali. Bukan belajar kelompok di rumah, tetapi siswa belajar berkelompok di kelas SDN 03 Kuala Tungkal tempat ia mengajar.
”Saya kira belajar kelompok yang dulu pernah populer, saya akan menerapkannya kembali namun saya akan menerapkannya di dalam kelas tempat saya mengajar untuk menghasilkan pembelajaran aktif,” ujar Nuraini.
Menurutnya, metode belajar berkelompok sesuai dengan pembelajaran abad 21, yang mengedepankan keaktifan siswa di kelas, ”Manfaat siswa belajar berkelompok seperti siswa lebih berani berdiskusi, menyampaikan pendapat, menghargai pendapat orang lain, dan menghasilkan output yang baik dalam pembelajaran,” ujarnya.
Nuraini menambahkan, selain itu dengan pengaturan tempat duduk berkelompok membuat siswa lebih aktif, ”Keaktifan siswa tersebut karena satu kelompok kecil tadi terus berkegiatan, model tempat duduk siswa bisa berupa huruf U, P, O atau berkelompok menjadi 5 sesuai dengan jumlah siswa,” tambahnya.
Caranya adalah dengan membagi siswa secara acak, hal tersebut agar tidak terjadi kebosanan diantara satu siswa lainnya.
Kemudian manfaat lainnya adalah agar tidak ada batas antar siswa, mencegah siswa eksklusif hanya siswa tertentu saja, dengan demikian mereka bisa berinteraksi satu sama lainnya.
Ditemui di tempat yang sama, Iswadi, salah satu pengurus KKG mengatakan siswa berkelompok di dalam kelas bertujuan agar mereka melakukan pembelajaran aktif.
”Saling mengenal satu sama lainnya, diharapkan mereka menerapkan hasil pelatihan agar siswa mendapatkan manfaatnya secara langsung, siswa senang guru pun riang,” katanya.
Iswadi menambahkan, setelah praktik pembelajaran diharapkan juga mendapatkan dukungan dari pengurus KKG lainnya agar semua guru bersemangat.
”Pendampingan sekolah mitra oleh fasda menjadi program selanjutnya, untuk memastikan guru-guru yang telah dilatih ini menerapkan hasil pelatihan,” pungkasnya.
Oleh: Wiji Lestari, S.Pd Guru SDN 03 Kuala Tungkal/ Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation.
Manfaat belajar kelompok bagi siswa
Selasa, 14 Juni 2022 7:15 WIB