Jambi (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi melakukan berbagai kegiatan untuk pencegahan karhutla di sejumlah daerah rawan kebakaran itu di Jambi.
"Dalam rangka kesiapsiagaan bencana karhutla di Provinsi Jambi, akhir bulan ini sejumlah personel yang tergabung dalam Satgas Karhutla mulai diturunkan ke sejumlah titik rawan karhutla," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi Andre Eko Rinjani di Jambi, Senin.
Pengerahan pasukan tersebut dilakukan di enam wilayah rawan karhutla, meliputi empat wilayah di Kabupaten Muaro Jambi, satu wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan satu wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Pengerahan petugas ke titik rawan karhutla tersebut dilakukan setelah Provinsi Jambi menetapkan status siaga darurat karhutla.
Melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 420 Tahun 2022, status siaga darurat Karhutla di Provinsi Jambi terhitung dari tanggal 24 Mei 2022 sampai dengan 30 November 2022.
Pengerahan personel gabungan ke daerah rawan karhutla di daerah itu bertujuan untuk melakukan sejumlah kegiatan pencegahan, antara lain patroli, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar.
Jumlah personel yang dilibatkan pada Siaga Karhutla di daerah itu sebanyak 500 orang, gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni. Terdapat delapan kabupaten yang masuk dalam daerah rawan karhutla berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Satgas Karhutla Provinsi Jambi.
Daerah rawan karhutla itu, yakni Kabupaten Muaro Jambi, Batang Hari, Tanjung Jabung Timur, Sarolangun, Merangin, Tebo, Bungo, dan Tanjung Jabung Barat.