Mekkah (ANTARA) - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan,jamaah lansia dan komorbid harus dibadalkan saat lontar jumrah, sehingga kesehatan mereka tetap terjaga.
"Lempar jumrah bagi jamaah lansia dan memiliki komorbid untuk dibadalkan saja," kata Budi, di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu.
Menurut Budi, faktor kelelahan disinyalir menjadi pemicu pada jamaah lansia dan memiliki komorbid, terutama pada jamaah yang memiliki penyakit jantung. Dengan dilaksanakannya badal lontar, maka kesehatan jamaah akan tetap terjaga khususnya di fase puncak di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) .
"Dari kemarin sampai hari ini saja ada enam jamaah kita yang meninggal disebabkan kelelahan dan dehidrasi yang menyebabkan penyakit jantung lebih berat," kata Budi.
Mayoritas jamaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di Pos Kesehatan Mina juga didominasi oleh faktor kelelahan dan dehidrasi. Sementara jumlah yang dirawat sebanyak 62 orang.
Ia meminta agar berbagai pihak penyelenggara haji bekerja sama untuk memastikan kesehatan jamaah tetap terjaga. Mengingat di fase critical period banyak jamaah lansia dan komorbid tumbang saat melaksanakan lontar jumrah karena kelelahan.
"Kita mengharapkan kerja sama semua pihak, dari para KBIH, ketua kloter, ketua regu, dan teman-teman PPIH di lapangan agar terus mengedukasi jamaahnya untuk tidak berlebihan, lempar jumrah bagi jamaah lansia dan memiliki komorbid untuk dibadalkan saja," kata Budi pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jamaah lansia dan komorbid harus dibadalkan saat lontar jumrah
Perkembangan haji, jamaah lansia dan komorbid harus dibadalkan lontar jumrah
Minggu, 10 Juli 2022 9:12 WIB