Jambi (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan menggunakan helikopter Bell 412 lakukan pemantauan udara daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi. Senin.
Usai melaksanakan pemantauan, Kasad mengatakan TNI bersama Forkopimda di Jambi dapat menghasilkan solusi yang permanen dengan melakukan penanaman tanaman produktif di titik-titik rawan kebakaran seluas 34.000 hektar.
"Upaya penanaman tanaman produktif itu diharapkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, sehingga dengan solusi permanen ini, kita dapat secara terpadu mencegah secara dini terjadinya kebakaran terhadap tempat-tempat yang rentan kebakaran," katanya.
Kasad selanjutnya juga memberikan apresiasi terhadap sinergi satuan jajaran Kodam II/Sriwijaya dengan pemerintah provinsi dan daerah serta komponen bangsa lainnya dalam pencegahan Karhutla tersebut, seperti dengan melakukan patroli bersama, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta membantu memadamkan api saat terjadinya kebakaran.
Semua itu juga merupakan implementasi dari tujuh perintah harian Kasad dimana kehadiran TNI AD harus selalu menjadi solusi.
"Pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kepentingan baik dunia usaha, instansi terkait, dan masyarakat, maka diharapkan masing-masing dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di Jambi ini," katanya.
Sementara itu Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono mengatakan, untuk penanganan karhutla dengan solusi permanen mendapat apresiasi dari kasad langsung dan Ini bisa dijadikan panutan bagi daerah lainnya dalam mengatasi karhutla.
“Titik rawan karhutla di Jambi umumnya di tempat yang tidak terawat dan tak terjangkau serta tak ada tata kelola dengan baik, termasuk dalam penataan air dan hal lainnya,” katanya.
Nantinya lahan yang rawan karhutla seperti di wilayah kabupaten Muaro Jambi tersebut akan dijadikan lahan hijau yang dikelola. Sehingga karhutla tidak akan terjadi dan kemudian di lokasi tersebut di tempatkan orang untuk merawatnya dan lain sebagainya dan kalau lahan itu terbakar tentu disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab, sehingga terjadinya karhutla dan jadi nanti akan dilihat pohon apa yang cocok ditanam.