Jakarta (ANTARA) - Presiden Timor Leste José Ramos Horta mengunjungi Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jakarta, Rabu.
Setelah saling menyapa dan bersalaman, Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf, mempersilakan Presiden Horta untuk memasuki Gedung PBNU.
Selanjutnya, mereka akan melakukan pertemuan tertutup. Hasil pertemuan tersebut akan disampaikan kepada para wartawan dalam konferensi pers.
Sebelumnya pada Selasa (19/7), Horta telah mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kunjungannya tersebut diterima langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Kehadiran Presiden Timor Leste di Istana Kepresidenan Bogor disambut dengan rangkaian upacara penyambutan resmi kenegaraan.
Baca juga: Presiden Jokowi minta Timor-Leste buka rute kapal Kupang-Dili-Darwin
Baca juga: Indonesia dan Timor-Leste sepakat perkuat pembangunan perbatasan
Prosesi penyambutan dilanjutkan dengan upacara kenegaraan, yakni diperdengarkannya lagu kebangsaan kedua negara serta 21 dentuman meriam. Kemudian, pemimpin kedua negara memperkenalkan delegasi masing-masing yang ikut mendampingi.
Setelah penyambutan itu, Presiden Jokowi mengajak Horta menuju Ruang Teratai untuk melakukan sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu.
Lalu, Presiden Jokowi mengajak Presiden Horta menanam pohon di halaman belakang Istana Bogor, sebelum keduanya melakukan perbincangan santai di beranda belakang Istana Kepresidenan Bogor.
Selanjutnya, kedua pemimpin melakukan pertemuan tatap muka, pertemuan bilateral, menyaksikan penandatanganan naskah nota kesepahaman, dan melakukan pernyataan pers bersama.
Prosesi penyambutan Presiden José Ramos Horta ditutup jamuan santap siang kenegaraan.
Kunjungan Horta ke Indonesia ini merupakan yang pertama sejak dilantik sebagai Presiden Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 20 Mei 2022 atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Timor Leste.
Baca juga: Indonesia dan Timor-Leste sepakat tingkatkan nilai perdagangan
Baca juga: Timor-Leste berterima kasih atas dukungan Indonesia dalam pembangunan