Jambi (ANTARA) - Pemerintah pastikan memberikan ruang bagi pelaku usaha di Kota Jambi untuk dapat berinovasi dan berperan pada pembangunan di daerah tersebut melalui program sosial.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana , Selasa (23/8) mengatakan, pihaknya terus berupaya menggandeng para pelaku usaha yang belum bergabung pada Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Jambi, dengan cara menyurati mereka terlebih dahulu.
"Dengan bergabungnya pelaku usaha, sangat diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan di Kota Jambi diantaranya melalui program CSR," katanya.
Maulana mengatakan, Pemkot telah melakukan evaluasi proses penyaluran CSR, dalam konteks membantu masyarakat dan program Kota Jambi.
Program sosial pelaku usaha tersebut, kata dia, akan diprioritaskan pada program-program nasional seperti pencegahan stunting, meliputi bantuan pangan bagi keluarga tidak mampu dan lainnya.
"Itu salah satunya pada bidang kesehatan, masih banyak bidang lain yang bisa pelaku usaha kontribusi di dalamnya," terangnya.
Peranan ini juga dari pertimbangan pemerintah akan kondisi ekonomi saat ini. Dimana laju pertumbuhan ekonomi pasca pandemi COVID-19 sudah mulai membaik dan menunjukkan tren positif.
"Usaha sudah mulai naik, ayo sisa enam bulan lagi bisa tercapai program-program kita," katanya menambahkan.
Terkait program sosial perusahaan dan pelaku usaha, dia juga menyinggung soal
program CSR dalam bentuk jaminan kecelakaan kerja bagi pekerja informal yang dalam kategori miskin ekstrim.
Maulana tidak memungkiri, masih banyak pelaku usaha yang enggan bergabung pada Forum CSR Kota Jambi.
“Pelaku usaha yang tidak aktif, kami akan bersurat ke perusahaan. Baik besar ataupun kecil. Karena memang, perusahaan besar ini eksplorasinya berada di kabupaten. Hanya kantornya saja yang ada di Kota Jambi,” katanya menjelaskan.
Selain bersurat, dia juga menyebutkan cara lain yang ditempuh Pemkot yakni mengajak secara langsung saat perusahaan tengah mengurus izin ke Pemkot.