Pemerintah Kota Jambi memastikan akan memperkuat kerja sama luar negeri melalui lembaga donor internasional guna menjaring pendanaan yang ditujukan untuk program inovasi pembangunan berbasis lingkungan di Kota Jambi.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, di Jambi, Kamis, mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah mendapatkan kucuran dana bantuan hingga Rp1 triliun lebih dari lembaga donor internasional salah satunya lewat Internasional Council of Local Environmental Initiatives (ICLEI) yang dipergunakan berbagai inovasi pembangunan.
"Contohnya TPA Talang Gulo senilai Rp250 milyar lebih yang difasilitasi ICLEI dengan Bank Pembangunan Jerman, pengelolaan limbah di Pasar Talang Banjar, banyak yang kita dapatkan dari sana," kata Wali Kota Jambi saat menjadi narasumber dalam Refleksi dan Penjajakan Keanggotaan Kota Jejaring ICLEI bersama kepala daerah lainnya di Indonesia.
Fasha menerangkan, keuntungan yang didapat Kota Jambi usai menjadi anggota ICLEI yakni mendapatkan informasi isu global termutakhir, kemudian mendapatkan pelatihan SDM di bidang lingkungan, promosi program inovasi peduli lingkungan yang ada di Kota Jambi maupun mendapatkan ekspose internasional terkait inovasi yang dilakukan kota lainnya.
"Kota Jambi sudah banyak melakukan melakukan inovasi terkait climate change, misalnya taman sejuta cinta, tebang satu tanam seratus, dan memiliki database pohon-pohon yang ada di Kota Jambi," terang Wali Kota.
Pada kesempatan ini, Fasha juga menghimbau kepada kepala daerah di Indonesia yang menjadi anggota ICLEI untuk hadir pada pertemuan-pertemuan internasional. Ini dilakukan sebagai wujud komitmen kepala daerah dalam menjalan program.
Pada kesempatan ini, Fasha juga menghimbau kepada kepala daerah di Indonesia yang menjadi anggota ICLEI untuk hadir pada pertemuan-pertemuan internasional. Ini dilakukan sebagai wujud komitmen kepala daerah dalam menjalan program.
"Kalau langsung dihadiri kepala daerah maka besar pula komitmen mereka untuk menyalurkan bantuan lebih besar lagi," jelasnya.
Fasha juga berharap agar Bupati dan Wali Kota di Provinsi Jambi dapat bergabung pada keanggotaan kelembagaan internasional seperti yang telah dilakukan pihaknya guna mendapatkan pendanaan program pembangunan yang berkelanjutan.
Fasha menerangkan, Kota Jambi memiliki beberapa inisiatif kegiatan yang pro lingkungan seperti, aturan larangan membakar sampah rumah tangga secara terbuka, memilah atau memisahkan sampah dari sumbernya, mengubah sampah organik di Pasar Talang Banjar menjadi gas metan bagi 100 rumah tangga di sekitar Pasar Talang Banjar untuk aktivitas memasak, menghasilkan listrik dari biogas (limbah menjadi energi) di Pasar Talang Banjar.
Kota Jambi, kata dia juga memiliki TPA (dengan sistem sanitasi) seluas 10 Ha dan mengubah gas metan di TPA menjadi gas untuk memasak yang didistribusikannya ke penduduk sekitar TPA secara gratis.
"Kami terus menambah luasan ruang terbuka hijau publik (RTH), dari yang saat ini sebesar 10,74 persen menjadi 20 persen dari total luas wilayah kota," kata Fasha.
Untuk energi bersih, Kota Jambi telah dialiri jaringan perpipaan gas perkotaan. Untuk sektor transportasi, Pemkot Jambi telah menginisiasi transportasi massal ramah lingkungan, uji emisi berkala kendaraan, pembangunan jalur khusus sepeda, dan program Car Free Day atau Car Free Night pada akhir pekan.