Jambi (ANTARA) -
Pemerintah Kota Jambi memastikan terciptanya kesehatan lingkungan yang optimal dengan memenuhi kuantitas tenaga sanitarian limbah dan K3 di daerah tersebut .
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Kamis mengatakan pemerintah memastikan terpenuhinya tenaga sanitarian dari sisi jumlah dimana semua puskesmas dan rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta harus memiliki tenaga sanitarian dan berkembang ke masyarakat di tingkat kelurahan.
"Kesehatan lingkungan ini rentetan dampaknya panjang, pengaruh pada pendidikan,ekonomi, kesehatan, pariwisata," katanya.
Ia memastikan, saat ini seluruh Puskesmas di Kota Jambi sudah memiliki tenaga sanitarian. Masing-masing Puskesmas memiliki dua tenaga sanitarian. Saat ini sudah terdapat 44 tenaga sanitarian ASN di Kota Jambi yang ditempatkan di Puskesmas.
"Kerja sama dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (Hakli) Provinsi Jambi dan tenaga sanitarian berjalan dengan baik tinggal ditingkatkan supaya perannya sanitarian yang ahli di bidang lingkungan memberikan kontribusi positif," katanya.
Ia juga menegaskan, saat ini seluruh pembangunan di Kota Jambi berwawasan lingkungan sehingga ini meningkatkan peran tenaga sanitarian dalam pembangunan daerah.
Selain meningkatkan peran ahli kesehatan lingkungan, Pemkot Jambi juga menegaskan peran tenaga sanitarian dibutuhkan untuk sektor lain di luar pemerintahan. Kewajiban pihak swasta dalam menghadirkan tenaga sanitarian pada bisnis yang dijalankan.
Sementara itu, Ketua HAKLI Provinsi Jambi, Firmansyah mengatakan, peran tenaga sanitarian di era global ini mencegah jangan sampai terjadinya penularan penyakit kepada manusia.
"Kami berharap, di Jambi bahwa untuk efektifnya pelayanan kesehatan lingkungan itu di era global satu desa atau kelurahan memiliki satu sanitarian," katanya.
Dia menilai, pemerintah Kota Jambi sudah memiliki tujuan yang sama pada sanitasi hingga tingkat masyarakat. Sehingga tenaga sanitarian inilah yang mengurus lingkungan di kelurahan dan desa, mengatur masyarakat dan tata kelola lingkungan dan melakukan pencegahan penularan penyakit di wilayahnya.
" Dengan adanya itu, secara tidak langsung bahwa jangan sampai pengeluaran bertambah karena sakit. Sebelum penyakit terjadi kita melindungi diri dengan kesehatan pribadi, kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan dan tempat pemukiman," katanya.