Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berangkat menuju empat provinsi di Pulau Papua yaitu Papua, Papua Selatan, Papua Tengah serta Sulawesi Selatan untuk melakukan kunjungan kerja selama enam hari.
Pada hari kedua kunjungan kerja, Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan untuk memberikan bantuan modal, berdiskusi dengan DPRD dan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan selanjutnya menuju Merauke, Provinsi Papua Selatan menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737–400 TNI AU.
Pada hari ketiga yaitu Rabu (30/11) Wapres dijadwalkan untuk mengunjungi Kampung Semangka Jaya Distrik Semangga, Merauke untuk berdialog bersama para petani.
Dari Merauke, Wapres Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin Bandara Internasional Mopah menuju Bandara Mozes Kilangin, Provinsi Papua Tengah.
Di provinsi tersebut, Wapres akan meresmikan Gedung Somatua Training Center dan Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Mimika.
Dari lokasi tersebut, Wapres dan rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Papua Barat.
Pada Kamis (1/12), Wapres akan bertemu dengan Pj Gubernur Papua Barat dan para bupati di provinsi tersebut serta Raha Namatota dan Raja Komisi.
Setelahnya, Wapres dan rombongan akan menuju Biak, Provinsi Papua untuk bersilaturahmi dengan bupati dan perwakilan masyarakat pada perayaan Natal Bersama Pemkab, TNI-Polri dan Masyarakat.
Pada Jumat (2/12), Wapres akan meninjau Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan pelabuhan Pelindo IV di Biak. Kemudian Wapres dan rombongan menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada hari terakhir, Wapres Ma'ruf Amin berangkat menuju Lapangan Merdeka Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan untuk membuka Muktamar As'adiyah XV tahun 2022 dan bersilaturahmi dengan civitas akademika Universitas Muslim Indonesia dan selanjutnya kembali ke Jakarta.
Sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau disebut Badan Pengarah Papua (BPP) Wapres Ma'ruf Amin menginginkan adanya strategi menyeluruh dalam mendorong komoditas-komoditas unggulan Papua, baik sektor pertanian, pariwisata, perikanan dan ekonomi kreatif.
Wapres ingin memastikan tegaknya prinsip, "No One Left Behind”, yaitu agar masyarakat asli Papua tidak tertinggal, bahkan orang asli Papua harus memainkan peran strategis dalam percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua.
Turut mendampingi Wapres pada kunjungan kerja kali ini, Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo; Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika; Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Muhammad Imam Aziz, dan Robikin Emhas; serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon dan Johan Tedja Surya.