Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Jambi akan membantu penguatan merek (branding) produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar dapat bersaing.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi Komari, di Jambi, Minggu, mengatakan pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk menyediakan produk sesuai kebutuhan dan menjadi ciri khas Kota Jambi.
" Harus di-branding dulu produknya apa, agar bisa bersaing dan juga bisa masuk e-katalog untuk meningkatkan pemasaran," kata Komari.
Ia menjelaskan saat ini terdapat 360 lebih UMKM yang terdaftar di e-katalog Kota Jambi. Jumlah ini masih terus ditingkatkan oleh Pemkot Jambi.
Dari jumlah keseluruhan 60 ribu UMKM di Kota Jambi, Komari mengatakan tidak semua UMKM itu bisa masuk e-katalog. Sebab, hanya UMKM yang layak jual saja yang dapat masuk. Baik dari sisi kualitas produk, rasa, packaging hingga perizinan.
" Sebagai UMKM kita masih belum menjadikan usahanya andalan sehingga itu yang sulit untuk masuk e-katalog, branding produknya dahulu yang dikuatkan," kata dia.
Selain belum menjadi andalan, ia mengatakan banyak UMKM yang tidak menyediakan produk siap jual. Sehingga ketika dipesan, masih harus dibuat terlebih dahulu.
" Yang kedua, UMKM kita itu produknya tidak ready," terangnya.
Pihaknya terus mendorong agar pelaku UMKM dapat meningkatkan keseriusan dalam mempromosikan produknya agar dapat memperluas pasar .
Ia menjelaskan saat ini produk UMKM Kota Jambi masih didominasi produk makanan. Sementara itu, produk yang paling menjadi ciri khas Kota Jambi adalah batik Jambi.