Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi fokus mengentaskan stunting (gagal tumbuh pada anak) yang saat ini persentase mencapai 18 persen dari prevalensi balita di wilayah setempat.
Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Minggu, mengatakan, persentase tersebut sudah jauh menurun dibandingkan 2021 yang mencapai 22,4 persen.
Upaya ini karena Pemprov Jambi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 dengan Visi Jambi Mantap.
Memantapkan kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul, dimana hal tersebut memerlukan dukungan, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun terpenuhinya asupan gizi para balita.
Al Haris mengatakan pemerintah berupaya melaksanakan beberapa program strategis terkait dengan penanganan stunting karena kasus ini memiliki dampak terhadap menurunnya kualitas sumber daya manusia.
Stunting akan berpengaruh pada menurunnya produktivitas dan daya saing, secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Provinsi Jambi pada 2023 ini akan fokus pada penanganan stunting sehingga turut mendukung program prioritas nasional.
Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai salah satu isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan, dari kondisi 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024.
Provinsi Jambi memiliki presentase stunting pada 2021 sebesar 22,4 persen, lebih rendah dari angka nasional dan memiliki target menjadi 12 persen pada 2024.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, Provinsi Jambi berhasil menurunkan persentase stunting sebesar 4,4 persen dari 22,4 persen pada 2021 menjadi 18 persen pada 2022.
“Perlu dukungan dan peran serta masyarakat, diantaranya melalui organisasi-organisasi profesi salah satunya Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk meneliti sumber protein dari pangan lokal," kata dia.
Pemprov Jambi fokus entaskan stunting
Minggu, 5 Februari 2023 16:33 WIB