Jakarta (ANTARA) - Lonjakan pergerakan masyarakat diprediksi bakal terjadi selama masa mudik Lebaran 2023 ini. Pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan memasukinya masa normal pascapandemi COVID-19, merupakan di antara faktor penyebab tingginya potensi pergerakan masyarakat tersebut.
Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi.
Adapun sejumlah langkah yang dilakukan sejak awal tahun ini, di antaranya menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama angkutan lebaran 2023 dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara, dan kereta api.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang.
Angka tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Jumlah itu meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Berdasarkan hasil survei tersebut, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.
Sebanyak lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).
Sementara itu, lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, yaitu Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang), Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (21 April 2023), di mana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17,7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (19 April 2023).
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (26 April 2023).
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda transportasi darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).
Sektor darat
Ditjen Perhubungan Darat bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri telah mengecek kondisi jalur pantai selatan (pansela) dan pantai utara (pantura) Jawa.
Dari peninjauan jalur pansela, Ditjen Perhubungan Darat mencatat ditemukannya sejumlah alasan mengapa jalur pansela kurang begitu diminati pemudik, yaitu minimnya penerangan jalan, kurangnya rambu-rambu yang bisa membahayakan pengendara, dan minimnya tempat peristirahatan (rest area) serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ditjen Perhubungan Darat akan mempercepat pembangunan fasilitas keselamatan jalan untuk penerangan jalan dan perambuan.
Sejumlah hal penting lainnya yang telah diidentifikasi yaitu jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, di mana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik.
Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri mulai penerapan rekayasa lalu lintas maupun pengawasan dan penindakan baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) memprediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebesar 2,21 juta kendaraan, naik 2,8 persen dari Lebaran 2022 (2,15 juta) atau naik 8,44 persen dari Lebaran 2019 (2,04 juta).
Sedangkan untuk arus balik, diprediksi terjadi pada H+1 sampai dengan H+10 melalui empat gerbang tol utama sebesar 2,32 juta kendaraan naik 1,4 persen dari Lebaran 2022 (2,29 juta) atau naik 5,4 persen dari Lebaran 2019 (2,19 juta).
Terdapat beberapa titik kepadatan yang mendapat perhatian khusus di antaranya ruas tol Jakarta-Cikampek (KM 47- KM 66, KM 70-KM 72), ruas tol Cikampek-Palimanan (KM 72-KM 188) dan beberapa lokasi rest area dan ruas tol Palimanan-Kanci (KM 189-KM 214).
Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran 2023, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) akan mengoperasikan 58 rest area di kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik.
Berikutnya, Pelabuhan Merak, Banten yang pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022 sempat terjadi kepadatan, saat ini, Kemenhub sudah menyiapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Pelabuhan Ciwandan, Banten dan Pelabuhan Panjang, Bandarlampung siap dioperasikan untuk mengantisipasi kedapatan di dua pelabuhan tersebut.
Sektor udara
Terkait konektivitas udara, diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara, yakni Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.
Ditjen Perhubungan Udara juga akan memantau 51 bandara untuk mendukung kelancaran selama masa angkutan Lebaran 2023. Pemantauan tersebut terkait aspek keselamatan keamanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis dan faktor lainnya.
Adapun 51 bandara yang dilakukan pemantauan tersebut, 16 di antaranya merupakan bandara internasional (entry point). Pemantauan dilakukan dengan mendirikan posko angkutan udara lebaran yang akan memberikan pelayanan transportasi udara kepada masyarakat selama arus mudik dan balik.
Sedangkan 51 bandara tersebut terdiri atas 14 bandara yang dikelola oleh unit penyelenggara bandar udara, 15 bandara dikelola oleh PT Angkasa Pura I, 20 bandara dikelola oleh PT Angkasa Pura II, satu bandara dikelola oleh Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Batam, dan satu bandara yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Untuk pelayanan rute penerbangan, telah disediakan 270 rute domestik yang menghubungkan 122 kota (penerbangan dalam negeri), dan 112 rute internasional yang menghubungkan 48 kota di luar negeri dari 22 negara.
Sementara untuk kesiapan armada, saat ini telah disiapkan sebanyak 394 pesawat untuk penerbangan reguler dan akan bertambah pada saat pelaksanaan angkutan udara Lebaran 2023.
Beberapa strategi antisipasi juga telah disiapkan oleh Ditjen Perhubungan Udara seperti menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, meningkatkan kapasitas angkutan udara (supply side), menjaga pertumbuhan demand.
Berikutnya, meningkatkan pelayanan penumpang, mengantisipasi kondisi kahar atau darurat lainnya, dan melakukan komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara.
Sedangkan untuk mengatasi lonjakan penumpang akan dilakukan penambahan kapasitas tempat duduk melalui penerbangan tambahan (extra flight) atau mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar. Terkait pelayanan tarif angkutan udara, maka akan dilakukan pengawasan oleh para inspektur dari direktorat teknis terkait kepada maskapai dan ground handling.
Sektor laut
Ditjen Perhubungan Laut juga mulai mempersiapkan dari segi aspek keselamatan transportasi dengan melaksanakan uji kelaiklautan kapal penumpang di pelabuhan jelang pelaksanaan angkutan Lebaran 2023.
Perintah tersebut tertuang dalam Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor IR-DJPL 1 Tahun 2023 tanggal 8 Februari 2023 tentang Uji Kelaiklautan Kapal Penumpang Angkutan Lebaran Idul Fitri 1444 H Tahun 2023.
Pelaksanaan uji kelaiklautan kapal penumpang dimulai pada 8 Februari sampai 20 Maret 2023 sesuai dengan pembagian penanggung jawab uji kelaiklautan kapal.
Instruksi tersebut ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I-IV, serta Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I-III untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal penumpang.
Tujuan dari pelaksanaan uji kelaiklautan kapal ini adalah dalam rangka meningkatkan pengawasan dan menerapkan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dalam bentuk pemeriksaan dan pemberian sertifikasi.
Hal itu juga untuk menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap laporan-laporan dari Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut yang memenuhi standar ketentuan yang berlaku sebelum diterbitkan sertifikat.
Mudik gratis
Ditjen Perhubungan Darat menyiapkan sebanyak 585 unit bus pada program mudik gratis 2023 sebagai upaya untuk menekan angka penggunaan sepeda motor oleh para pemudik.
Tahun ini, Ditjen Perhubungan Darat menyediakan sebanyak 24.072 kuota mudik gratis yang terdiri dari 18.528 orang untuk arus mudik dengan 459 bus dan 5.544 orang untuk arus balik dengan 126 bus. Selain itu, Ditjen Perhubungan Darat juga kembali menyediakan kuota untuk pengangkutan motor dengan truk secara gratis.
Total kuota pengangkutan mudik sepeda motor sebanyak 900 unit, yang terbagi menjadi 450 unit untuk arus mudik dan 450 unit untuk arus balik yang diangkut dengan 30 unit truk (15 unit truk mudik dan 15 unit truk balik).
Adapun kota tujuan arus mudik dan balik tahun ini sebanyak 28 kota yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, serta wilayah Sumatera.
Secara rinci, tiga kota tujuan di Jawa Barat yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon. Kemudian Provinsi Jateng dan DIY sebanyak 18 Kota yaitu Solo, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Jepara, Pati, Blora, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Purwokerto, Cilacap, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Wonosari, dan Yogyakarta.
Selanjutnya, lima kota di Provinsi Jawa Timur, yaitu Madiun, Surabaya, Tuban, Malang, dan Tulungagung dan terakhir wilayah Sumatera dua kota, yaitu Lampung dan Palembang.
Sementara untuk kota keberangkatan/asal arus balik terdapat delapan kota, yaitu Solo, Cirebon, Madiun, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Wonogiri, dan Yogyakarta.
Sedangkan untuk lokasi tujuan mudik dan balik bagi pengangkutan sepeda motor sebanyak lima kota, yaitu Solo, Semarang, Purwokerto, Wonogiri, dan Yogyakarta.
Penyerahan sepeda motor untuk kegiatan arus mudik dilaksanakan pada 16 April 2023 di Terminal Tipe A Pondok Cabe, Tangerang Selatan dan akan diberangkatkan pada 17 April 2023.
Untuk pemberangkatan penumpang arus mudik akan diberangkatkan dari lima terminal, yaitu Terminal Pulogebang Jakarta, Terminal Tipe A Pondok Cabe Tangerang Selatan, dan Terminal Tipe A Jatijajar Depok pada 18 April 2023. Sementara untuk Terminal Kampung Rambutan Jakarta dan Terminal Tipe A Poris Plawad pada 19 April 2023.
Kemudian, untuk pemberangkatan arus balik pengangkutan sepeda motor pada Kamis 27 April 2023 dari lima terminal tipe A, yaitu Solo, Semarang, Purwokerto, Wonogiri dan Yogyakarta. Sedangkan pemberangkatan arus balik penumpang pada 28 April 2023 dari 8 terminal tipe A kota asal keberangkatan, yaitu Solo, Cirebon, Madiun, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Wonogiri, dan Yogyakarta.
Pendaftaran dan persyaratan
Pendaftaran mudik gratis dibuka mulai 13 Maret 2023 sampai dengan 14 April 2023 atau jika kuota sudah habis.
Masyarakat yang hendak mendaftar mudik gratis dapat mengakses secara daring (online) dengan mengunduh aplikasi "MitraDarat" di PlayStore atau AppStore. Selanjutnya, calon pemudik dapat melakukan log-in pada aplikasi, lalu memasukkan email/ akun Google. memasukkan nomor telepon (WhatsApp) dan memasukkan kode OTP. Jika log-in sudah berhasil maka akan muncul dashboard aplikasi "MitraDarat".
Untuk memesan tiket mudik gratis, calon pemudik dapat memilih menu "Mudik Gratis" pada aplikasi "MitraDarat". Berikutnya, pilih lokasi keberangkatan dan tujuan mudik, kemudian pilih armada bus yang sesuai. Setelah itu, calon pemudik dapat mengisi data diri. Pemesanan tiket diakhiri dengan meng-klik tombol "selesaikan pemesanan".
Ditjen Perhubungan Darat mengharapkan dengan penggunaan aplikasi "MitraDarat" dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan seperti adanya masyarakat yang mendaftar di banyak program mudik gratis sehingga menyebabkan kekosongan kursi bus saat keberangkatan.
Adapun untuk syarat dan ketentuan mudik gratis tahun ini, di antaranya pendaftaran secara daring melalui aplikasi "MitraDarat". Peserta juga wajib memiliki dokumen kependudukan yang sah pada saat mendaftar (KTP). Setiap peserta hanya bisa memilih 1 (satu) kota tujuan mudik.
Bila peserta mudik gratis akan mengikuti mudik-balik (PP), maka pendaftaran arus balik dilakukan secara bersamaan pada saat mendaftar arus mudik, dengan catatan asal kota balik sama dengan kota tujuan mudik yang dipilih (tidak melayani pendaftaran hanya arus balik/urban).
Sementara itu, peserta yang mudik-balik dengan sepeda motor, wajib membawa surat-surat kendaraan (STNK dan SIM), perlengkapan berkendara, serta menyerahkan sepeda motor sesuai dengan tanggal yang ditentukan/H-1 sebelum tanggal keberangkatan bus.
Berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah menyambut masa angkutan Lebaran 2023 diharapkan dapat terlaksana dengan baik sehingga mudik tahun ini akan dapat
berjalan aman, nyaman, dan lancar.