Chicago (ANTARA) - Harga emas menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ditutup di level tertinggi sejak 10 Maret 2022, berbalik menguat dari penurunan sesi sebelumnya didorong oleh dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah menjelang laporan data inflasi AS.
Emas berjangka merosot 5,90 dolar AS atau 0,30 persen menjadi 1.984,50 dolar AS pada Rabu (29/3/2023), setelah terangkat 19,70 dolar AS atau 1,01 persen menjadi 1.973,50 dolar AS pada Selasa (28/3/2023), dan jatuh 30 dolar AS atau 1,51 persen menjadi 1.953,80 dolar AS pada Senin (27/3/2023).
Dolar AS melemah pada Kamis (30/3/2023) karena para pelaku pasar menantikan laporan inflasi utama AS dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,48 persen menjadi 102,1516.
Berbicara di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh National Association for Business Economics, Presiden Fed Boston, Susan Collins mengatakan pada Kamis (30/3/2023) bahwa dia memperkirakan bank sentral AS untuk menerapkan satu lagi kenaikan suku bunga seperempat poin dalam pertempurannya melawan inflasi yang tinggi, meskipun masih ada kekhawatiran tentang stabilitas sistem perbankan.
"Saya saat ini mengantisipasi beberapa pengetatan kebijakan tambahan yang moderat, dan kemudian bertahan hingga akhir tahun ini," katanya.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis (30/3/2023) juga mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen di kuartal keempat tahun 2022, setelah meningkat 3,2 persen pada kuartal ketiga.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran meningkat 7.000 ke penyesuaian musiman 198.000 untuk pekan yang berakhir 25 Maret, tertinggi dalam tiga minggu.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 52,30 sen atau 2,23 persen, menjadi ditutup pada 23,989 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 19,50 dolar AS atau 2 persen, menjadi menetap pada 996,90 dolar AS per ounce.