New York (ANTARA) - Harga minyak sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mengamankan kenaikan keempat minggu berturut-turut setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan prospek pasokan yang lebih ketat tahun ini.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni, naik tipis 22 sen atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 86,31 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Permintaan minyak dunia akan naik 2 juta barel per hari pada 2023 ke rekor tertinggi 101,9 juta barel per hari, kata laporan bulanan di pasar minyak yang dikeluarkan IEA pada Jumat (14/4/2023).
Pemotongan ekstra oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya akan mendorong pasokan minyak dunia turun 400.000 barel per hari pada akhir 2023, kata IEA.
Pemotongan pasokan mengejutkan yang diumumkan oleh OPEC dan mitranya pada 2 April, berisiko memperparah defisit pasokan minyak yang diharapkan pada paruh kedua tahun 2023 dan mendorong harga minyak pada saat ketidakpastian ekonomi meningkat, bahkan ketika aktivitas industri melambat di ekonomi terbesar dunia dan pertumbuhan produksi di luar aliansi tampak kuat, laporan IEA memperingatkan.
Selain itu, jumlah rig pengeboran minyak aktif di Amerika Serikat dan Kanada masing-masing mencatat penurunan dari minggu ke minggu sebanyak dua dan tujuh rig, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes yang berbasis di Houston pada Jumat (14/4/2023).
"Harga minyak mencoba untuk stabil di dekat tertinggi baru-baru ini sementara pedagang menunggu katalis tambahan," kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.