Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) membukukan kerugian untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat.
Emas berjangka anjlok 39,50 dolar AS atau 1,92 persen menjadi 2.015,80 dolar AS pada hari Jumat (14/4) setelah melonjak 30,40 dolar AS atau 1,50 persen menjadi 2.055,30 dolar AS pada hari Kamis (13/4), dan bertambah 5,90 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 2.024,90 dolar AS pada hari Rabu (12/4).
Dolar AS menguat setelah Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyerukan pengetatan moneter lebih lanjut. Bahkan, ketika data terbaru menunjukkan bahwa inflasi AS mundur dengan mantap dari tertinggi 40 tahun yang dicapai tahun lalu.
Dolar juga terangkat pada hari Senin (17/4) setelah data aktivitas pabrik negara bagian New York pada bulan April meningkat untuk pertama kalinya dalam 5 bulan, membantu meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan tetap menaikkan suku bunga pada bulan Mei.
Dalam sebuah diskusi audiensi di Richmond Association for Business Economics pada hari Senin, Presiden Fed Richmond Tom Barkin ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi AS kembali ke target Federal Reserve 2,0 persen. Dia diyakinkan oleh stabilitas di sektor perbankan.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (17/4) beragam. Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian itu, melonjak 35,4 poin menjadi 10,8 pada April. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif 15.
National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market Index (HMI) naik satu poin menjadi 45 pada bulan April. Pengembang perumahan tetap optimistis dengan hati-hati bahwa kurangnya persediaan yang ada akan mendorong permintaan rumah baru meskipun suku bunga dan biaya konstruksi tinggi.
Namun, dalam sebuah catatan, kata analis di Citi, sementara rekor tertinggi baru tetap menjadi rintangan utama emas, harga logam kuning itu cenderung "merangkak lebih tinggi".
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Mei turun 37,20 sen atau 1,46 persen, menjadi ditutup pada 25,088 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Juli terangkat 5,60 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi menetap pada 1.059,60 dolar AS per ounce.