Jambi (ANTARA) - Kepolisian Daerah Provinsi Jambi mencatat kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2023 meningkat 38,5 persen dibandingkan pada Operasi Ketupat 2022.
Kabid Humas Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Mulia Prianto di Jambi, Kamis, mengatakan terdata pada Ops Ketupat tahun 2022 yang lalu, laka lantas yang terjadi ada 13 kejadian, sedangkan tahun 2023 ini terdapat 18 kejadian yang tersebar di berbagai wilayah hukum Polda Jambi.
Adapun wilayah yang tertinggi terjadinya laka lantas yaitu di Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin.
Untuk korban meninggal dunia pada tahun 2022 ada 4 orang, sedangkan tahun 2023 terdata ada 9 orang, persentase untuk korban meninggal dunia pada laka lantas juga mengalami kenaikan.
Ditambahkan juga oleh Kabid Humas, untuk tindak kejahatan mengalami kenaikan dengan kasus terbanyak yaitu di Kabupaten Kerinci, terjadi 18 kasus dan di Kabupaten Merangin 16 kasus.
Sedangkan kejadian menonjol selama Operasi Ketupat 2023 adanya penumpang bus yang meninggal dunia di rumah makan di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.
Meskipun pada tahun 2023 ini kejadian laka lantas mengalami kenaikan, namun arus mudik dan balik sangat lancar, dan situasi Kamtibmas juga terkendali, tidak adanya kejadian yang membuat resah masyarakat. Ke depannya Kepolisian selalu waspada dan terus berbenah agar lebih baik lagi.
Sementara itu pada Operasi Ketupat kemarin Polda Jambi menurunkan personel sebanyak 1.656 personel kepolisian yang terdiri dari 170 personel Polda Jambi dan 1.486 personel Polres jajaran. Sementara itu, dari instansi lainnya sebanyak 1.512 personel yang berasal dari berbagai stakeholders. Total personel gabungan kepolisian dan instansi lainnya seluruhnya berjumlah 3.168.
Sedangkan jumlah pos sebanyak 31 pos pengamanan, 15 pos pelayanan, dan 3 pos terpadu di beberapa titik lokasi di wilayah Provinsi Jambi.
Operasi Ketupat 2023 telah resmi berakhir pada Senin, 01 Mei 2023 pukul 00.00 WIB dimana operasi ketupat 2023 ini telah dilaksanakan selama 14 hari sejak 17 April 2023 lalu.