Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia patut bersyukur karena saat ini dikenal sebagai negara paling toleran di dunia, berkat ajaran Wali Songo pada masa lalu.
Dia mengatakan saat ini banyak negara berusaha membangun kehidupan yang toleran di antara umat manusia sehingga mereka belajar dari Indonesia.
Dia mencontohkan beberapa waktu yang lalu ada utusan dari kelompok cendekiawan Muslim di Timur Tengah datang ke Indonesia untuk belajar toleransi di Indonesia.
"Jadi kita dijadikan rujukan, mereka datang ke sini ingin belajar dan bahkan dia mengatakan sekarang ini bukan saatnya bahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi mestinya bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab," ujar dia.
Menurut dia, hal itu disebabkan banyak nilai luhur dan toleran yang diajarkan dan dipraktikkan di Indonesia sehingga Indonesia menjadi negara yang paling toleran di dunia.
Ia juga mencontohkan beberapa waktu lalu seorang produser film dari Italia datang ke Indonesia untuk mengetahui Islam Nusantara yang toleran.
"Dia datang ke Banten, dilihat ada orang Badui tidak diganggu. Dia datang ke Jawa Tengah di situ ada Borobudur, di sekitarnya semua umat Islam, tidak diganggu Borobudur tegak, bahkan dijaga oleh orang Islam," kata dia.
Bahkan, kata Wapres, ada satu pesantren, yang dibuat sebagai sebuah film dan diputar pada festival di London.
"Orang-orang sana bilang apa? Ini dia calon pemimpin the future leader in the world, inilah calon pemimpin dunia di masa yang akan datang yaitu para santri-santri yang ada di pesantren itu," katanya.
Ia menekankan semua toleransi itu diperoleh dari ajaran dan tuntunan Wali Songo.
"Berkat para wali-wali kita, Wali Songo, aulia, yang mengajarkan Islam di Indonesia dan juga termasuk pemimpinnya adalah yaitu yang haul malam ini yaitu wali Allah, Sunan Bonang yang ada di Tuban ini. Alhamdulillah," kata dia.
Ia mengajak para umat Islam untuk melanjutkan ajaran Sunan Bonang dan para wali lain yang membawa kemaslahatan.