Jakarta (ANTARA) - Timnas basket Indonesia menang atas Kazakhstan dengan skor akhir 91-82 dalam ajang Prakualifikasi Olimpiade 2024 yang digelar di Al Fayha Stadium Damaskusz Suriah, Sabtu (12/8) malam, dengan Marques Bolden mencetak 40 angka.
Namun kuarter dua hingga kuarter empat adalah milik tim Indonesia. Yudha Prasetya dan kawan-kawan berhasil menyalip poin dan terus mempertahankan keunggulan hingga laga usai dengan skor 91-82. Bahkan Indonesia sempat unggul sampai 14 poin dengan laju poin terbesar 13-0 sepanjang pertandingan.
Asisten Pelatih Timnas Indonesia Yohannis Winar menyebut bahwa kuarter pertama merupakan adaptasi dari anak-anak timnas pada pertandingan kali ini, sekaligus dalam proses membaca kekuatan lawan.
“Kuarter pertama wajar ada naik dan turun karena saat itu lawan belum tahu kita dan kita juga gak tahu lawan. Situasi naik turun dan itu normal karena dalam posisi baca kekuatan. Setelah itu barulah dilakukan penyesuaian,” kata Yohannis Winar mengutip keterangan resmi Perbasi.
Marques Bolden tampil paling impresif baik dari sisi menyerang maupun bertahan. Dia mencetak double-double dengan 40 poin dan 10 rebound. Selain membantu pertahanan lewat rebound dengan mengeksploitasi keunggulan tinggi badannya, Bolden juga paling banyak melakukan blok yakni 4 upaya tembakan dari Kazakhstan berhasil dihadang.
Dua pemain lokal lainnya yang mencetak poin lebih dari 10 angka adalah Yudha Prasetya dan Muhammad Arighi. Yudha yang tampil luar biasa sejak final IBL, dilanjutkan di Indonesia International Basketball Invitational (IIBI), kembali mempertahankan performanya.
Yudha mencetak 17 poin, 9 angka di antaranya didapatkan dari tembakan tripoin. Dia juga menjadi pengumpan terbanyak dalam tim Indonesia dengan 8 assist. Sedangkan Arighi mencetak 14 poin, yang 12 poin di antaranya juga dihasilkan dari tembakan tiga angka.
Skuad timnas rekrutan terbaru, Muhammad Reza Guntara mencetak 4 poin dalam debutnya bersama Timnas Indonesia 5 on 5 dengan bermain selama hampir 16 menit. Sementara dua pemain timnas baru lainnya, yakni Antoni Erga dan Pandu Wiguna belum menyumbangkan angka ketika bermain selama 8 dan 7 menit untuk Indonesia.
Coach Ahang, sapaan akrab Yohannis Winar, memuji komunikasi antar pemain yang bagus sepanjang pertandingan. Situasi itu membuat energi pemain keluar dan kolektivitas tim terjaga sepanjang kuarter kedua sehingga bisa menjaga keunggulan.
“Yang paling bagus dari pertandingan ini adalah energi pemain bagus, motivasi bagus, chemistry antar pemain bagus. Walaupun tim ini singkat melakukan persiapan, anak-anak mampu membuat environenment yang bagus,” katanya.
Selain itu, energi dan antusiasime tim juga dinilai bagus dan menjadi poin penting pada pertandingan perdana di Prakualifikasi Olimpiade 2024.
“Walau tim ini diisi pemain muda, mereka punya antusiasme dan energi juga komunikasi yang bagus. Ini yang jadi kunci kemenangan kita malam ini,” katanya.