Jambi (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat jumlah investor pasar modal di daerah setempat meningkat 22,59 persen (yoy) menjadi 110.694 Single Investor Identification (SID) hingga Agustus 2023.
Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Kamis, mengatakan jumlah ini menunjukkan minat masyarakat Jambi untuk berinvestasi di pasar modal meningkat.
Yudha menyebutkan transaksi saham pada Agustus 2023 tercatat sebesar Rp934,80 miliar atau menurun sebesar 60,14 persen (yoy).
Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Jambi pada Agustus 2023 tercatat sebesar Rp131,80 miliar atau meningkat 29,58 persen (yoy).
OJK terus mendorong masyarakat di Jambi untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi. Upaya tersebut salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Muaro Jambi.
Selain itu, OJK Jambi juga memberikan edukasi edukasi keuangan dan pasar modal kepada 1.600 Ketua RT di Kota Jambi dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Jambi.
Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tersebut, kata dia dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk pasar modal sehingga meningkatkan penggunaan produk pasar modal untuk investasi dan sumber pendanaan selain perbankan serta industri keuangan nonbank.
Yudha mengingatkan bahwa setiap bentuk investasi memiliki beragam resiko dan manfaat sehingga masyarakat harus memahami kebutuhan sebelum memulai berinvestasi. Pasar modal, kata dia, menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang yang dapat menjadi pilihan masyarakat.
Dalam memulai berinvestasi itu, masyarakat diharuskan memahami dengan benar produk investasi yang ditawarkan.
OJK Jambi catat jumlah investor pasar modal meningkat 22,59 persen
Kamis, 19 Oktober 2023 16:54 WIB