Jambi (ANTARA) - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan bahwa pasar modal menjadi instrumen investasi yang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak muda di Jambi.
"Karena kalau memulai usaha butuh dana besar, tapi melalui pasar modal bisa berinvestasi dengan nilai jutaan rupiah," kata dia pula.
Berdasarkan data KSEI per 13 Oktober 2023, jumlah investor pasar modal di Provinsi Jambi menempati urutan ke-19 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia. Jumlah investor pasar modal di Jambi sebanyak 113.184 dengan nilai investasi sebesar Rp3,9 triliun, sebagian besar atau 34,75 persen merupakan pelajar.
Investor dengan pendidikan terakhir sarjana memiliki aset dengan nilai investasi mencapai 40,7 persen dari total atau sebesar Rp1,59 triliun.
Berdasarkan klasifikasi usia, jumlah investor pasar modal di Jambi dengan rentang usia 30 tahun ke bawah mencapai 64,18 persen dari total jumlah investor pasar modal di daerah setempat. Adapun total aset investor dengan rentang usia itu mencapai Rp350 miliar.
Selanjutnya investor pasar modal berusia 31-40 tahun tercatat sebanyak 21,74 persen dari total investor dan jumlah aset mencapai Rp640 miliar.
Dia mengatakan BEI bersama KSEI mendorong anak muda untuk memanfaatkan investasi pasar modal sebagai alternatif berwirausaha.
Untuk itu, KSEI melakukan beberapa pengembangan yang disesuaikan dengan inovasi digital dan perkembangan teknologi, antara lain simplifikasi pembukaan rekening online dan platform EASY.KSEI untuk mengikuti RUPS online.
Selain itu, KSEI juga berencana mengembangkan aplikasi cash management system atau K-CASH untuk mendukung implementasi subrekening efek (SRE) dan investor fund unit account (IFUA) sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah.
Inisiatif ini sangat cocok di kalangan anak muda, karena menggunakan platform berbasis aplikasi yang dapat digunakan melalui ponsel.
Dengan hadirnya berbagai inovasi digital dalam program pengembangan infrastruktur dan fasilitas perlindungan investor diharapkan mampu memenuhi kebutuhan investor muda sehingga meningkatkan kenyamanan dan transparansi untuk berinvestasi di pasar modal.