Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian menunjukkan berjalan kaki dengan kecepatan sedang setelah makan malam dapat memberikan manfaat untuk menjaga kadar gula darah lebih stabil sepanjang hari.
Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Fisiologi Latihan Klinis di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Layanan Kesehatan Universitas George Washington, menggunakan metode whole-room calorimeter (WRM) yang menyediakan lingkungan terkendali untuk menganalisis pengeluaran energi dengan mengukur sampel udara.
Keseimbangan antara konsumsi oksigen dan produksi karbon dioksida bervariasi menurut tingkat aktivitas individu. WRM melacak penggunaan berbagai bahan bakar makanan oleh tubuh.
Dalam penelitian tersebut, 10 peserta menghabiskan waktu di ruangan kalorimeter kecil yang masing-masing dilengkapi dengan fasilitas dasar.
Para peserta menjalani tiga periode 48 jam di dalam ruangan, satu tanpa olahraga, satu dengan berjalan kaki 15 menit setelah makan, dan satu lagi dengan berjalan kaki selama 45 menit pada pagi hari atau sebelum makan malam.
Hasilnya menemukan bahwa jalan-jalan sore setelah makan malam sangat efektif dalam menurunkan kadar gula darah. Makan malam sering kali memiliki jumlah besar sehingga berpotensi meningkatkan kadar glukosa 24 jam secara signifikan.
Praktik sederhana itu secara signifikan mengurangi lonjakan gula darah pascamakan malam, yang sering kali berlanjut hingga malam dan dini hari.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care itu menunjukkan bahwa tiga kali jalan kaki singkat setelah makan dapat bermanfaat untuk mengendalikan gula darah selama 24 jam
Temuan itu memberikan harapan bagi lansia, yang rentan terkena diabetes, untuk menjadikan aktivitas fisik harian yang terputus-putus menjadi lebih mudah dilakukan dan efektif untuk mengelola gula darah.