Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) karena alasan teknis yaitu technical rebound di mana harga emas mengalami kenaikan setelah harganya terkoreksi selama beberapa waktu.
Harga emas telah jatuh hampir 40 dolar AS setelah mencapai 2.000 dolar AS pada minggu lalu sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan sedikit jenuh jual atau oversold.
Berbicara pada konferensi di Washington pada Kamis (9/11), Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuka kemungkinan besar bagi kenaikan suku bunga lagi jika inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Presiden Richmond Federal Reserve Bank Thomas Barkin mengatakan dalam MNI Webcast pada Kamis (9/11) bahwa meskipun ada kemajuan nyata dalam inflasi, masih belum jelas apakah Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga kebijakannya lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dalam sambutannya kepada sekelompok profesional keuangan di Jefferson, Indiana, pada Kamis (9/11), Presiden Sementara Federal Reserve St Louis Kathleen Paese mengatakan The Fed masih memiliki waktu untuk memutuskan langkah selanjutnya dan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan terhadap inflasi.
"Saya optimistis bahwa kita dapat dan akan mencapai stabilitas harga, namun kita belum cukup mencapainya dan kita tidak boleh menyatakan kemenangan dan melepaskan rem moneter sebelum waktunya," ujar Paese.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (9/11) bahwa klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian AS turun 3.000 klaim menjadi 217.000 klaim yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 November dari revisi naik sebesar 220.000 klaim pada minggu sebelumnya. Para ekonom memperkirakan 218.000 klaim pada minggu terakhir.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup naik 17,7 sen atau 0,78 persen ke 22,905 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 8,7 dolar AS atau 1 persen ke 862,8 dolar AS per ounce.
Sumber: Xinhua