Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Badan Pertahanan Sipil Palestina di Gaza pada Sabtu mengatakan bahwa tentara Israel telah menghancurkan lebih dari 300 rumah di Jabalia, Jalur Gaza utara sejak dimulainya serangan militer seminggu lalu.
Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal mengatakan kepada Anadolu "tentara Israel benar-benar menghancurkan lebih dari 300 rumah di Jabalis, Jalur Gaza utara sejak dimulainya serangan."
"Kami menerima panggilan darurat mengenai sejumlah jasad yang bergelimpangan di jalan dan di bawah reruntuhan rumah yang hancur," kata dia, menambahkan bahwa "tim penyelamat tidak dapat mencapai lokasi karena tingginya intensitas pengeboman oleh Israel."
Basal menjelaskan bahwa operasi militer Israel menyebabkan kehancuran besar-besaran bangunan rumah tinggal dan infrastruktur di kota dan kamp Jabalia.
Menurut Basal sulit bagi tim medis dan tim pertahanan sipil untuk mencapai lokasi tertentu di Jabalia akibat pengeboman dan penembakan yang diarahkan langsung terhadap mereka oleh tentara Israel.
Pada 11 Mei, Israel melancarkan serangan baru ke Jabalia dan wilayah sekitarnya dengan penembakan membabi buta, menargetkan puluhan rumah dan infrastruktur di dalam kamp.
Kamp tersebut menjadi tempat tinggal bagi ratusan ribu penduduk, termasuk mereka yang mengungsi dari wilayah utara Jalur Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera di wilayah kantung tersebut.
Tujuh bulan setelah perang Israel berlangsung yang dimulai sejak serangan Hamas pada Oktober, hampir 35.400 warga Palestina tewas, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, sementara 79.300 lainnya menderita luka.
Israel juga melakukan blokade yang membuat makanan, air bersih dan obat-obatan menjadi langka.
Setelah mendapat gugatan genosida, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan serangannya dan mengambil langkah yang menjamin bantuan kemanusiaan tersedia bagi warga sipil Gaza.
Sumber: Anadolu