Istanbul (ANTARA) - Menteri Negara Qatar di Kementerian Luar Negeri, Mohammed bin Abdulaziz bin Saleh Al Khulaifi membahas perkembangan terbaru dalam upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Pembicaraan keduanya berlangsung Selasa (20/8) usai Blinken tiba di Doha dari Mesir sebagai bagian dari lawatan regional yang juga mencakup Israel. Kunjungan kesembilannya itu dilakukan setelah perundingan tidak langsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Doha pada 15 dan 16 Agustus.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Qatar, pertemuan antara Al Khulaifi dan Blinken berfokus pada hubungan strategis antara Qatar dan AS, cara-cara untuk mendukung dan memperkuatnya, serta perkembangan terbaru di Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki.
Pembicaraan tersebut juga membahas upaya mediasi bersama yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik di Gaza dan ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah, serta menekankan perlunya meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Mesir diperkirakan akan menjadi tuan rumah putaran pembicaraan baru sebelum akhir pekan ini dengan fokus pada pertukaran tahanan dan menghentikan konflik yang sudah berlangsung selama sebulan.
Pada Selasa, Blinken membahas kemajuan negosiasi Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, menurut pernyataan dari kepresidenan Mesir.
Pertemuan tersebut menyusul kedatangan Blinken di kota baru El Alamein yang terletak di barat laut Kairo, setelah mengunjungi Israel.
Pada hari yang sama, Hamas menolak komentar terbaru Presiden AS Joe Biden tentang dugaan penarikan kelompok tersebut dari perjanjian gencatan senjata dengan menyebutnya sebagai klaim menyesatkan, serta menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengakhiri konflik.
Media penyiar publik Israel, KAN, kemudian mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dari tim negosiasi Israel yang mengklaim bahwa Kepala Otoritas Benjamin Netanyahu berusaha mengacaukan negosiasi dan menghalangi tercapainya kesepakatan dengan Hamas.
Pada Minggu, Netanyahu menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kontrol militer atas Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Sementara itu, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menuduhnya menunda dan merusak negosiasi.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Namun, upaya mediasi terhambat akibat penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Sumber : Anadolu