Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi memberikan bantuan mesin gibrik (pencacah sampah) kepada Kelompok Swadaya Masyarakat Tempat Pengelola Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (KSM TPS3R) Sulur Berkah sebagai upaya memacu pengelolaan sampah untuk lingkungan setempat.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Wali Kota Jambi Moncar Widaryanto di Jambi, Senin, mengatakan pemberian mesin pencacah sampah ini sebagai bukti implementasi penanganan persampahan terintegrasi di daerah setempat dalam upaya pengurangan sampah.
"Ini sesuai target Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Daerah (Jakstrada) Kota Jambi sebesar 30 persen," katanya.
Dengan mesin pencacah sampah ini, masyarakat diharapkan semakin semangat melakukan pengelolaan sampah yang benar sehingga meningkatkan persentase pengelolaan sampah.
Pada kesempatan itu, ia mengajak masyarakat saling sinergi menjaga lingkungan, melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan mulai dari pemilahan dari tingkat rumah tangga masing-masing.
Pengelolaan sampah, kata dia, harus dilakukan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Tentunya harus dijalankan secara masif oleh masyarakat.
Dari hulu, konsep pengelolaan sampah di Kota Jambi telah selesai dengan beroperasi Tempat Penampungan Akhir (TPA) Talang Gulo yang menerapkan sistem sanitary landfill.
Dengan sarana dan prasarana itu, seluruh masyarakat harus meminimalkan sampah yang berakhir di TPA.
"Ini komitmen kita mewujudkan zero waste to landfill," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi Ardi mengatakan bantuan ini diberikan karena kelompok masyarakat yang aktif melakukan program pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
"KSM Sulur Berkah ini sudah menjadi TPS yang aktif jadi kami dukung sampai sekarang jadi mandiri dan modern," kata dia.
Pemerintah Kota Jambi memberikan bantuan pembayaran operasional, bantuan gerobak motor dan mobil dalam rangka mengoptimalkan pengolahan sampah.
Selanjutnya pemerintah mendorong pengelolaan sampah mulai dari tingkat rumah tangga sampai dengan OPD.
Ke depan, direncanakan pengolahan dilakukan sesuai zonasi sehingga menghasilkan Kota Jambi minim sampah.
"Dengan membuat bank sampah di tiap RT sehingga nanti sampah organik dan anorganik bisa dimanfaatkan untuk pengolahan lanjutan," katanya.
Ia mengatakan KSM TPS Sulur Berkah siap dijadikan induk untuk membimbing bank sampah di Kecamatan Alam Barajo, Telanai Pura, dan Danau Sipin.
Ketua KSM Sulur Berkah Thamrin mengatakan pada 2017 mereka melayani 400 KK dengan total sampah 181 ton per tahun dengan tingkat pengolahan 39 persen.
Pada 2024, KSM Sulur Berkah melayani 2.646 KK dengan total sampah yang masuk sudah mencapai 1.258 ton pada semester pertama pada 2024. Persentase sampah yang diolah mencapai 27,1 persen.