Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mempersiapkan pembangunan dua kolam retensi sebagai upaya mencegah banjir saat musim hujan tiba.
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Kamis, mengatakan kolam retensi ini disiapkan di dua lokasi.
"Saya sudah sampaikan melalui surat kepada Menteri PUPR permohonan pembangunan kolam retensi, dan pas ada normalisasi Sungai Asam dibantu Japan International Cooperation Agency (JICA), maka kolam retensi di dua lokasi ini akan masuk proses pembangunan," katanya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi David Partonggo mengatakan luasan satu kolam retensi itu berkisar 8.000 meter persegi dengan kapasitas masing-masing kolam 3.000 dan 4.500 meter kubik.
Kolam ini akan berfungsi untuk menampung air hujan sebelum mengalir ke Sungai Batanghari, sehingga mengurangi risiko banjir dengan meningkatkan kapasitas saluran yang ada.
Dia menegaskan bahwa proyek ini akan dikoordinasikan bersama. Adapun target penyelesaiannya dijadwalkan pada 2026.
Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Jambi Berlianto menjelaskan bahwa pembangunan kolam retensi sebenarnya telah diajukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI sejak 2023.
Selanjutnya proyek ini telah disetujui untuk tahun 2024 dan direncanakan mulai dibangun pada 2025.
Menurut rencana, Pemerintah Kota Jambi menyediakan lahan untuk pembangunannya, sedangkan pelaksanaannya sepenuhnya oleh BWSS VI.
Lokasi pertama di Kampung Banjir, Kota Baru, dengan luas 8.215 meter persegi, sedangkan lokasi kedua di kawasan Kecamatan Jelutung seluas 8.542 meter persegi.