Jambi (ANTARA) - Dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesuburan tanah, Program Studi Teknik Kimia Jurusan Teknik Sipil, Kimia, dan Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, mengadakan kegiatan sosialisasi aplikasi pupuk kompos di RT 10 Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi pada Senin (19/8/24).
Acara yang bertajuk “Strategi Meningkatkan Kesuburan Tanah” ini dihadiri sekitar 20 orang warga RT 10 dan 11, yang mayoritas merupakan petani atau memiliki lahan pekarangan yang potensial untuk kegiatan bercocok tanam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan pupuk kompos sebagai alternatif ramah lingkungan dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Ketua program, Ir. Hadistya Suryadri, S.T., M.T., dengan anggota Rara Ayu Lestary, S.T., M.Eng., Rahma Amalia, S.T., M.T., dan Aldillah Herlambang, S.T., M.Eng. berkolaborasi dalam memberikan edukasi dan pelatihan terkait cara pembuatan dan penerapan pupuk kompos di lahan pertanian.
Aldillah Herlambang, S.T., M.Eng., mengungkapkan keunggulan pupuk kompos dibandingkan dengan pupuk kimia.
“Pupuk kompos tidak hanya menyediakan nutrisi bagi tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air, dan mendorong aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa penerapan pupuk kompos akan memberikan dampak jangka panjang yang positif terhadap kualitas tanah dan hasil pertanian.
“Program ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, yang berkomitmen untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Jika program ini berhasil di RT 10 Kelurahan Tahtul Yaman, Universitas Jambi berencana untuk melaksanakan kegiatan serupa di wilayah-wilayah lain di Kota Jambi, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta menjaga kelestarian lingkungan,”tambahnya.
Camat Kecamatan Pelayangan, Gazali mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan pentingnya menjaga kesuburan tanah untuk keberlanjutan pertanian.
“Penggunaan pupuk kompos tidak hanya mampu meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena masyarakat kita sangat aktif dalam perikanan dan bercocok tanam, bahkan telah mendapat banyak apresiasi dari pemerintah Provinsi,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang manfaat dan teknik penggunaan pupuk kompos, sehingga dapat diimplementasikan secara luas dan menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan.