Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada Selasa hujan di sejumlah kota-kota besar di Indonesia, seperti Pekanbaru, Jakarta, Jambi, Samarinda, Tanjung Selor, dan Nabire.
Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa, Prakirawan Cuaca BMKG Yohanes AK menyebutkan di Pulau Sumatera secara umum diperkirakan berawan hingga berawan tebal untuk wilayah Banda Aceh dan Padang, kemudian hujan ringan untuk wilayah Pekanbaru dan Tanjung Pinang. Selain itu, udara kabur untuk wilayah Palembang, cerah berawan untuk wilayah Lampung dan Pangkal Pinang.
"Waspadai potensi hujan lebat untuk wilayah Medan," kata Yohanes.
Adapun Bengkulu, katanya, diperkirakan hujan ringan, dan Jambi diperkirakan hujan disertai petir.
Dia menambahkan di Pulau Jawa secara umum diperkirakan udara kabur untuk wilayah Semarang dan Surabaya, berawan untuk wilayah Serang dan Yogyakarta, dan hujan ringan untuk wilayah Jakarta serta Bandung.
Untuk wilayah Pulau Bali dan Nusa Tenggara, lanjutnya, secara diperkirakan berawan hingga berawan tebal untuk wilayah Denpasar dan Kupang, hujan ringan untuk wilayah Mataram.
Yohanes menyebutkan di Pulau Kalimantan diperkirakan berawan tebal untuk wilayah Pontianak, hujan ringan untuk wilayah Samarida dan Banjarmasin, hujan sedang untuk wilayah Palangkaraya. Dia juga mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Tanjung Selor.
Untuk Pulau Sulawesi, katanya, secara umum diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Gorontalo, Palu, dan Kendari, dan hujan ringan untuk wilayah Manado, Mamuju, serta Makassar.
Wilayah Indonesia bagian timur, katanya, secara umum diperkirakan berawan tebal untuk wilayah Ternate, Sorong, dan Manokwari, hujan ringan untuk wilayah Ambon, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya, dan hujan sedang untuk wilayah Merauke.
Dalam kesempatan itu dia juga menyebutkan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia diperkirakan umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Oleh karena itu, katanya, perlu mewaspadai potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah.
"Kemudian terdapat peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot terpantau di Laut Cina Selatan dan Laut Arafuru yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut," katanya.