Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berharap platform (aplikasi ) digital dapat memperkuat posisi petani di pasar serta meningkatkan efisiensi produksi dan memberi akses yang lebih luas terhadap sumber daya serta pasar.
"Melalui launching sistem informasi manajemen platform digisawit.com informasi koperasi petani sawit digital berkelanjutan dapat mengoptimalkan usaha petani, meningkatkan pendapatan, dan menjamin keberlanjutan agribisnis sawit di masa depan," kata Sekda Provinsi Jambi Sudirman saat peresmian di Universitas Jambi (Unja) Selasa.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi sangat mengapresiasi kegiatan yang baru dilaksanakan itu, karena Unja membantu Pemerintah Provinsi Jambi dalam informasi manajemen tentang memajukan kelapa sawit di Provinsi Jambi.
Pemerintah memberikan apresiasi kepada pihak Unja dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang telah mendukung lahirnya inovasi, dalam rangka revitalisasi agribisnis sawit dalam menghadapi tantangan global dengan sistem manajemen korporasi petani digital yang berkelanjutan.
Platform Digisawit.com tersebut diharapkan menjadi sebuah sistem informasi manajemen yang dapat menjadi solusi digital untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, akuntabilitas, dan daya saing industri sawit Provinsi Jambi.
Sudirman mengatakan, sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Provinsi Jambi. Memiliki kontribusi terhadap pendapatan daerah dan negara, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan daerah sangatlah signifikan.
Pada tahun 2024, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jambi, yaitu sebesar 34,10% pada triwulan II, dan kelapa sawit merupakan perkebunan yang paling dominan.
Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023), kelapa sawit merupakan komoditas pertanian yang paling banyak diusahakan di Provinsi Jambi.
Tercatat 271.702 (dua ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus dua) unit usaha pertanian perorangan (UTP) yang mengusahakan komoditas kelapa sawit, dari jumlah UTP di Provinsi Jambi sebanyak 565.489 unit. 85 persen diantaranya merupakan UTP pada Subsektor Perkebunan. Dan lebih dari 50 persen UTP Perkebunan merupakan UTP yang mengusahakan tanaman kelapa sawit.
Disisi lain, walaupun perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah, namun, sektor perkebunan kelapa sawit ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari isu produktivitas, dampak lingkungan dan sosialnya, seperti deforestasi, degradasi lahan, konflik tanah, dan isu-isu terkait keberlanjutan menjadi perhatian penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
"Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen penuh mendukung inovasi digital yang mengadopsi teknologi informasi diseluruh lini perkebunan sawit. Saya membuka kolaborasi lintas sektor untuk keberhasilan sistem ini secara berkelanjutan," tutup Sudirman.