Jambi (ANTARA News) - Pasca-bentrokan akibat konflik lahan antara warga dengan PT Lestari Asri Jaya (LAJ) yang menewaskan satu korban jiwa dan tiga luka-luka, kini perusahaan Hutan Tamanan Industri (HTI) yang berlokasi di Kabupaten Tebo, Jambi, itu beraktivitas kembali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan laporan Kepolisian Resort (Kapolres) Tebo, yang masih berada di lokasi kejadian, PT LAJ kini sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasa, dan suasana sudah kembali kondusif.
Namun demikian, masih 150 personel dari Polres Tebo dan Bungo dibantu dengan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih berada di lokasi kejadian pasca-bentrokan tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sampai hari ini personel masih ditempatkan disana untuk menjaga agar tidak ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pasca bentrokan berdarah tersebut," kata Almansyah.
Polda Jambi sempat menyiagakan ratusan polisi di sana untuk mengantisipasi kejadian lebih besar buntut konflik lahan antara warga dengan PT LAJ yang berlokasi di KM 35 Kecamatan Tujuh Koto Kabupaten Tebo.
Suasana dan situasi terakhir di lokasi kejadian kini sudah sangat kondusif serta terkendali dan pihak kepolisian di sana juga masih berjaga-jaga sekaligus dalam rangka tindak lanjut penyelesaian kasus tersebut.
Bentrokan di lokasi PT LAJ itu mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka akibat senjata tajam.
Data yang diterima pihak Polda Jambi menyebutkan satu orang korban tewas pascakejadian tersebut bernama Leo karena korban tewas akibat luka bakar pada saat kejadian bentrokan tersebut.
Dari tiga orang korban luka-luka akibat kejadian tersebut, satu di antaranya adalah anggota polisi dari Polres Tebo bernama Briptu Orik Legas yang luka serius di bagian kepala akibat terkena senjata tajam dan mendapat 20 jahitan.
Adapun dua korban luka lainnya adalah dari pihak perusahaan, yakni Humas PT LAJ, Haris Hutapea, luka akibat senjata tajam dan satu orang lagi anggota pengamanan swakarsa (pamswakarsa) perusahaan, Ribut Puspita, juga terluka senjata tajam.
Sementara itu kerugian materiil dari pihak perusahaan akibat bentrokan itu, antara lain pembakaran mess dan gedung kantor PT LAJ di Tebo, empat unit alat berat dan puluhan sepeda motor juga habis terbakar, serta beberapa unit laptop bersama ratusan juta rupiah uang perusahaan raib
(T.N009/Z003)
Pasca-bentrok, PT LAJ beraktivitas kembali
Sabtu, 14 Januari 2012 15:29 WIB