Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci di Kabupaten Kerinci dapat beroperasi pada tahun 2017.
Menurut Gubernur di Jambi, Selasa, sebelumnya proses pembangunan PLTA tersebut sempat terhenti karena PLN minta kepada PT Bukaka Grup sebagai perusahaan pembangun untuk menambah daya dari 180 megawatt menjadi 350 megawatt.
Meski demikian, antara PLN maupun PT Bukaka belum sepakat mengenai harga. Terkait hal itu Gubernur Hasan Basri Agus menghadap Direktur Utama PLN untuk mendesak agar bisa segera dilanjutkan.
"Saya menghadap Dirut PLN mempertanyakan mendegnya pemkabnunan PLTA Kerinci. Saat peledakan terowongan 'spacenya' 180 megawatt. Sekarang PLN minta kepada perusahaan Ahmad Kalla (Bukaka) untuk meningkatkan menjadi 350 megawatt," ujarnya.
Akibat perubahan tersebut berdampak pada perubahan desain, dan
meskipun itu sudah dilakukan di lapangan, menurut perusahaan itu tidak bisa cepat.
"Selama ini ada kemacetan penandatanganan MoU untuk
menentukan harga itu belum jalan, itu sebabnya saya menghadap Dirut PLN dan sudah ada kesepakatan beberapa hari yang lalu ditandatangani Ahmad Kalla disaksikan saya sebagai gubernur dan Jusuf Kalla sebagai komisaris perusahaan," jelasnya.
Terkait kesepakatan itu, pihaknya sangat berharap target 2017 atas pengoperasian PLTA Kerinci bisa selesai sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik di Jambi.
Sebelumnya PT Bukaka Grup siap menginvestasikan dana sebesar Rp9 triliun untuk membangun PLTA Kerinci. Rencana awal akan dibangun pembangkit listrik dengan kekuatan 180 megawatt.
Untuk membangun pembangkit listrik tersebut, akan menghabiskan dana sebesar Rp5 triliun.
Namun belakangan, PLN menginginkan tenaga yang dihasilkan jauh lebih besar, yakni mencapai 350 megawatt.
Peningkatan kapasitas juga berimbas pada kebutuhan dana yang lebih besar dibandingkan dengan rencana awal, yakni mencapai Rp9 triliun, karena mesin, terowongan, dan peralatan lainnya, juga harus lebih besar dibandingkan dengan yang sudah disiapkan.
PT Bukaka Grup sebelumnya mengaku siap menginvestasikan dana
tersebut dengan catatan sudah ada kejelasan kontrak dengan PLN.(Ant)