Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk menanam kedelai di lahan seluas 100 ribu hektar di berbagai daerah guna mengatasi kekurangan pasokan dari dalam negeri dan menuju swasembada.
Menurut día, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 100 ribu hektar tersebut diperkirakan dapat menutupi kekurangan pasokan kedelai sebesar 500-600 ribu ton.
Rencananya, 60 ribu hektare akan ditanam di Aceh, dua ribu hektare di Nusa Tenggara Barat, dan sisanya di berbagai daerah. Produktifitas tanaman kedelai diperkirakan dua ton per hektare dan tiga kali panen.
Pemerintah optimistis hal ini akan dapat terwujud mengingat harga kedelai saat ini cukup menguntungkan bagi para petani.
"Intinya, mengapa kita bertahun-tahun masih belum bisa berswasembada, petani tidak tertarik kedelai ketika harga dibawah Rp7.000. Maka dengan Rp8.000 petani lebih tertarik menanam," katanya.
Ia menambahkan, swasembada kedelai sejak dulu sulit diwujudkan karena harganya yang masih rendah. Saat ini didorong oleh peningkatan harga kedelai di AS, dan juga nilai tukar rupiah yang melemah, harga kedelai menjadi cukup kompetitif.
Hatta mengatakan, impor bahan makanan selalu dilakukan untuk menutup pasokan domestik bila kekurangan, mengingat pasokan juga tergantung oleh berbagai hal termasuk iklim.
Namun demikian, impor bahan makanan tersebut hanyalah bersifat sementara.(Ant)