Jambi (ANTARA Jambi) - Chairil Amri (3), seorang balita di RT09 Kelurahan Jembatan Mas, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, yang mengalami kebocoran jantung, sangat mengharapkan bantuan untuk mengobati penyakitnya.
Chairil, anak pasangan Aina Ananda (22) dan ayahnya M Ridwan (25), saat ditemui, Sabtu, hanya terbaring di kasur atau di pangkuan ibunya. Orangtua bocah malang itu merupakan keluarga tidak mampu.
M Ridwan meceritakan, anaknya harus terbaring di kasur dan pangkuan ibunya, dan tatkala penyakit itu menyerang, Chairil hanya bisa menangis sambil meminta pelukan hangat dan kasih sayang ibunya.
Raut wajah bocah tersebut tampak layu, dengan cahaya bola mata berkaca-kaca memandang siapa pun yang melihatnya.
"Chairil yang lahir pada 1 Maret 2011 itu harus puas menghabiskan kesaharianya dengan berbaring, sesekali dia minta duduk jika sudah terlalu lama terbaring," kata Ridwan sambil meneteskan air mata.
Dengan keterbatasan ekonomi keluarga, karena ayahnya hanya sebagai tukang potong rambut (tukang cukur), Chairil harus bersabar menunggu ada tangan yang bermurah hati untuk membantu menyembuhkan penyakitnya.
Ia mengatakan, pekerjaannya sebagai tukuang cukurpendapatannya hanya Rp50 ribu perhari dan penghasilan ini habis untuk pengobatan alternatif anaknya. Chairi baru diobati secara medis manakala pekerjaannya agak berlebih.
Yang menyedihkan lagi, di usainya yang tiga tahun, Chairil belum bisa berbicara apalagi harus berjalan layaknya balita seusianya. Penyakit yang dideritanya menyebabkan perkembangan fisiknya tidak stabil.
Ridwan mengaku sudah membawa anaknya ke RSUD Hamba Batanghari, RSUD Raden Mattaher dan RSUD DKT di Kota Jambi, termasuk ke alternatif, namun hingga kini belum ada perubahan terhadap perkembangan kesehatan anaknya yang diderita sejak lahir itu.
"Sudah tiga tahun saya bolak balik ke rumah sakit dengan biaya sendiri. Dari hasil rontsen/scan RSUD Raden Mattaher tanggal 4 Nopember 2011 anak saya didiagnosa dokter mengidap jantung bocor," ujranya.
Ridwan mengaku pernah mencoba menggunakan jasa Jamkesmas guna mengobati anaknya, namun dari informasi Ketua RT dan Lurah, diketahui Jamkesmas sudah tidak bisa digunakan lagi, sehingga menyurutkan dirinya untuk mengikuti program kesehatan yang ditawarkan oleh pemerintah.
Pasangan ini memiliki dua orang anak, anak yang pertama Cahiril Amri, dan anak kedua Chaira Salsabilah, anak perempuan yang baru berumur tiga minggu.
Saat ini, Ridwan hanya bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk mengobati anak sulung kesayanganya. Selain itu, sudah ada uluran tangan yang tulus untuk membantunya.
Ia berharap Pemkab Batanghari bisa memberikan bantuan untuk mengobati penyakit anaknya.(Ant)
Chairil, balita penderita jantung bocor harapkan bantuan
Sabtu, 22 Maret 2014 21:01 WIB
.....Chairil belum bisa berbicara apalagi harus berjalan layaknya balita seusianya. Penyakit yang dideritanya menyebabkan perkembangan fisiknya tidak stabil"......