Jambi(ANTARA Jambi) - Pembangunan mega proyek gedung Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Jambi senilai Rp15 miliar tidak tuntas dikerjakan, gedung setinggi enam lantai itu seharusnya selesai Desember 2014.
Untuk optimalisasi pembangunan, tahun 2015 ini Pemprov Jambi kembali mengucurkan dana tambahan senilai Rp5 miliar. Sehingga total anggaran pembangunan gedung tersebut mencapai Rp20 miliar.
Kepala Badan Aset dan Keuangan Setda Provinsi Jambi, Muslim Rizal, Kamis, mengatakan, pembangunan gedung Bazda itu bukan menggunakan anggaran dengan sistem multiyears. Menurutnya, gedung dibangun lewat anggaran tahun 2014. Seharusnya, kata dia, bangunan sudah beres pada tahun 2014.
Muslim juga tak berani berpsekulasi apa penyebab gedung super mewah itu tak bisa di selesaikan. Menurutnya, leading sector pembangunan itu berada di dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi.
"Tapi itu bukan kami yang mengerjakan. Badan aset tak pernah mengerjakan proyek begituan, coba tanya dengan dinas PU. Itu mereka yang mengerjakan," kata Muslim.
Berdasarkan data dari LPSE Provinsi Jambi, nilai kontrak gedung Bazda itu memang fantastis, mencapai Rp15 miliar. Anggaran itu di plot melalui dinas PU provinsi Jambi tahun 2014. Selain itu, ada beberapa anggaran yang juga dikucurkan di luar biaya pembangunan senilai hampir Rp 500 juta.
Rinciannya Rp450 juta untuk manajemen konstruksi pembangunan gedung Bazda dan biaya pengawasan optimalisasi lanjutan Rp130 juta. Pada tahun 2015 ini, kembali dianggarkan senilai Rp5 miliar biaya untuk optimalisasi lanjutan.
Tidak jelas apa pasal sehingga proyek ini gagal diselesaikan di tahun 2014. Secara kasat mata tak terlihat bangunan itu tak mencerminkan senilai Rp15 miliar. Informasi lainnya menyebutkan proyek ini dikerjakan oleh kontraktor Belimbing Sriwijaya.
Kepala Bappeda Provinsi Jambi Fauzi Ansori, ketika dikonfirmasi, Kamis, membenarkan bahwa proyek itu memang bukan multiyears. Namun sayangnya ia tak bisa memberi penjelasan lebih detail.
Sementara itu, Sekretaris dinas PU Provinsi Jambi, Martayadi, membenarkan bahwa proyek pembangunan gedung Bazda di kerjakan oleh dinas PU dan bukan proyek multiyears. Namun, ia menjawab diplomatis alasan bangunan itu tidak tuntas.
"Dengan dana yang segitu, baru batas itulah yang bisa kita bangun. Nanti kalau ada dana lagi baru kita lanjutkan. Memang itu tidak multiyears. Coba tanya Kabid Cipta Karya, dia tentu mengerti teknisnya seperti apa, kalau saya jawaban umum saja," katanya. (Ant)