Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Jambi menyebutkan, sekitar 1.000 hektare sawah disejumlah kecamatan di kota tersebut masih terendam banjir karena intensitas hujan masih tinggi.
Kepala DPPK Kota Jambi, Teguh Wiyono di Jambi, Selasa, mengatakan, dari luas sawah di didaerahnya seluas 1.104 hektare itu hampir semuanya atau sekitar 1.000 hektare masih terendam air sehingga masa musim tanam tidak bisa dipercepat
"Masih terendamnya persawahan di wilayah kita ini membuat petani yang akan mempercepat masa tanamnya belum bisa," katanya.
Sawah yang masih terendam tersebut terdapat di sejumlah kecamatan di Kota Jambi diantaranya Kecamatan Danau Teluk, Telanaipura dan Kecamatan Jambi Timur.
Dikatakan Teguh, sebenarnya jadwal masa tanam padi sesuai dengan kalender yang telah disepakati itu pada bulan April-Mei, namun demikian sebagian petani sudah ada yang mulai mengolah sawahnya yang diharapkan agar bisa mulai mempercepat masa tanam pada bulan Februari-Maret..
"Kamarin sudah ada sebagaian petani yang menggarap lahan persawahannya, tapi ternyata air naik karena khususnya di wilayah hulu intensitas hujannya masih tinggi yang mengakibatkan debit air sungai Batanghari naik," katanya menjelaskan.
Pihaknya mengaku telah mengimbau kepada para kelompok tani didaerahnya supaya tidak mempercepat masa musim tanam padi sampai jadwal musim tanam tiba, karena sebelumnya sudah ada seluas empat hektare sawah yang ditanami padi.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menargetkan produksi padi 5.200 ton dalam bentuk gabah kering giling (GKG) pada 2016.
Target tersebut sudah riil dan yang menetapkan adalah pemerintah pusat berdasarkan data melalui citra satelit sasaran tanam seluas 1.104 hektare.
Target produksi gabah kering giling tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang jumlahnya mencapai 6.000 ton karena sasaran tanamnya juga menurun, yakni sebelumnya 1.400 hektare dan saat ini menjadi 1.104 hektare.
Potensi sasaran tanam padi seluas 1.104 hektare itu terdapat di sejumlah kecamatan di Kota Jambi diantaranya Kecamatan Danau Teluk, Telanaipura dan Kecamatan Jambi Timur.
Dia mengatakan, sasaran panen ditargetkan 4,9 ton per hektare, sedangkan untuk realisasi produksinya, pihaknya akan mengupayakan harus naik dengan mengoptimalisasi sejumlah sistem diantaranya sistem tanam menggunakan sistem jajar legowo.
Selain itu, untuk meningkatkan produktifitas gabah kering giling ini ada bantuan benih padi yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi yakni per hektarenya sebanyak 25 kilogram melalui dana APBN.