"Saya
menitipkan ilmu modern 5S. S pertama, strategi. Strategi apa yang akan
dibawa organisasi ke depan. Saya tidak mau organisasi yang dasarnya uang
atau massa. Organisasi kita menurut saya adalah organisasi lahir
batin," ujar Oso, dalam Silaturahim dan Dialog Kebangsaan MPR, di Gedung
Parlemen, Jakarta, Kamis.
S ke dua, lanjut
pria yang akrab disapa Oso itu adalah struktur organisasi. Menurut dia,
pemilihan anggota penting, untuk keberlanjutan sebuah organisasi.
"S
ke dua adalah struktur organisasi seperti apa. Jangan karena dia loyal,
kita ambil dia untuk duduk dalam sebuah organisasi. Akhirnya organisasi
asal-asalan," kata dia.
Selain itu, ada juga Skill (kemampuan), yakni hanya orang-orang yang tepat yang bisa duduk dalam sebuah struktur.
S
keempat ialah sistem. Tanpa sistem, lanjut Oso organisasi terancam
hancur berantakan. Kesalahan seorang anggota akan terlihat.
"Tanpa
sistem, bisa amburadul. Kesalahan anggota bisa kelihatan bila sistemnya
benar. Yang menghukum bukan ketua organisasi tetapi sistem," tutur
Oso.
Terakhir, speed dan target. Secara
berkala organisasi harus mengevaluasi program yang sudah dan belum
berjalan. Hal ini penting untuk mengukur kemajuan sebuah organisasi.
"Jadi
bila kepengurusan itu lima tahun, lima tahun kepengurusan harus
terukur. Harus ada hasilnya. Harus ada bukti. Program lima tahunan
diukur setiap bulan, sehingga tahu kemajuan kita," pungkas Oso.