Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ingin semua pihak dalam pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air bersatu dalam mendukung visi pemerintah.
"Penting agar seluruh pemangku kepentingan bersatu dan menyamakan pandangan dalam rangka mencapai cara untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan," kata dia, saat membuka Forum Investasi Bisnis Kelautan dan Perikanan di KKP, Jakarta, Senin.
Menurut Pudjiastuti yang basisnya pengusaha ikan itu, saat ini pemerintah berupaya membangun peningkatan kesejahteraan dan kekayaan masa depan negara ini adalah sangat relevan dan logis.
Dia juga mengemukakan saat ini banyak daerah melaporkan jumlah tangkapan yang melimpah, seperti di Sabang, Aceh, sebelum pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal, jumlah tangkapan hanya sekitar satu ton per hari.
Namun, dia menyatakan, ada pihak-pihak yang ingin status quo tidak berubah, dan salah satu hal terberat dalam menanggulangi pencurian ikan adalah mereka yang dilakukan oleh pelaku domestik di sejumlah daerah.
Sementara itu, Dirjen Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo. mengatakan, tujuan utama forum tersebut adalah mengembangkan investasi ekonomi di sebanyak 15 sentra kelautan dan perikanan terpadu.
Sebagaimana diketahui, KKP mengembangkan sebanyak 15 sentra yaitu di Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Kisar, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika dan Merauke.
KKP juga dilaporkan menyediakan anggaran hingga sekitar Rp305 miliar dengan penyaluran melalui dana alokasi khusus untuk pengelolaan sentra-sentra kelautan dan perikanan tersebut.
Selain acara forum bisnis, juga akan ditandatangani perjanjian nota kesepahaman (MoU) antara Perum Perindo dengan BUMN PP dan Pelni terkait pembangunan rumah sakit nelayan senilai Rp100 miliar di Pelabuhan Nizam Zachman, Jakarta Utara.