Jambi (ANTARA Jambi) - Seorang anak rimba yang bermukim di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Kabupaten Sarolangun, Jambi, yang sebelumnya mengalami kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher akhirnya meninggal dunia.
Koordinator Unit Komunikasi KKI Warsi Sukmareni dihubungi dari Jambi, Selasa, mengatakan bahwa anak rimba yang meninggal itu didiagnosa menderita meningoencepalitis, anemia berat dan hepatitis +.
"Anak rimba itu bernama Merangkuan, laki-laki (5). Dia dari keluarga Temenggung Ngadap, sebelum meninggal anak tersebut kritis di IGD RS Raden Mattaher," kata Reni.
Reni menjelaskan, kondisi Merangkuan terlihat lemah sejak satu minggu lalu, kemudian Fasilitator Kesehatan Warsi membawa anak rimba tersebut ke RS Tebo. Namun karena kondisi Merangkuan semakin parah akhirnya dirujuk ke RS Raden Mattaher Jambi.
"Sakitnya sudah satu minggu di hutan, barulah di bawa ke rumah sakit Tebo. Kemudian Senin (8/8) malam dirujuk lagi ke Jambi. Dan Selasa sore meninggal dunia," kata Reni.
Menurut Reni, pemerintah hendaknya melakukan imunisasi massal kepada anak rimba khususnya di TNBD paska temuan Lembaga Eijkman terhadap tingginya angka hepatitis pada orang rimba di kawasan tersebut.
Sementara itu, Fasilitator Kesehatan KKI Warsi Rusli, yang mendampingi anak rimba tersebut membenarkan anak rimba atas nama Merangkuan meninggal dunia.
Disinggung apakah anak rimba lainnya juga mengidap penyakit yang sama, Rusli mengatakan bisa saja seperti itu namun saat ini baru satu korban yang ditemukan.(Ant)