Bandung (ANTARA Jambi) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Jawa Barat telah mengirimkan tim khusus yang menjadi tim
pendahulu terdiri dari petugas data informasi, SAR, logistik, sebanyak
20 orang ke lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut.
"Jadi tim ini akan mendata berapa jumlah korban, terdampak, dan
kerugian materiil yang ditimbulkan," Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Haryadi Wargadibrata ketika dihubungi
melalui telepon, Rabu.
Menurutnya, tercatat 16 orang ditemukan tewas dan sejumlah orang
lainnya hilang akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa
Barat.
"Korban dikhawatirkan bisa bertambah. Tapi sejauh ini yang sudah
ditemukan tewas, 16 orang. Yang hilang masih didata, juga yang luka,"
kata Haryadi yang sejak pagi sudah berada di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, yang terkena dampak sekitar 500 keluarga di tujuh
kecamatan. Saat ini dilaporkan, air sudah surut namun, ratusan relawan
dan petugas penyelamat dan bantuan dari berbagai lembaga terus melakukan
pencarian dan penyelamatan korban.
Banjir bandang terjadi akibat hujan yang turun sejak Selasa
(20/9/16) dalam intensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah
tingginya tingkat kerentanan tanah, serta meluapnya Sungai Cimanuk ke
tujuh kecamatan tersebut.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa
bantuan untuk korban bencana longsor dan banjir bandang yang melanda
beberapa kecamatan di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang sudah
disalurkan.
Bantuan tersebut, kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, ialah berupa makanan, peralatan tidur, hingga dapur umum.
"Bantuan sudah, tidak ada masalah. Bantuan dalam arti makanan,
selimut, dapur umum. Keperluan bagi para pengungsi juga sudah ada, sudah
memadai," kata dia.
"Antisipasi dalam arti mitigasi bencana sudah dilakukan. Evakuasi
masyarakat sudah, pertolongan pada masyarakat sudah, pencarian
masyarakat juga sudah termasuk posko juga sudah ada," lanjut dia.
Aher mengatakan bahwa hingga kini upaya lain juga sudah dilakukan
seperti pencegahan atau mitigasi bencana, evakuasi, dan pencarian
korban. Mitigasi tersebut melibatkan berbagai pihak seperti tim Sar dari
BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang,
aparat pemerintah daerah setempat serta pihak TNI dan Kepolisian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho,
dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme,
Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada
Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.
Menurut Sutopo longsor menimbun dua unit rumah tertimbun tanah
longsor dan dua orang ditemukan tewas dan diduga dua orang masih
tertimbun longsor. Pencarian korban masih dilakukan.
Saat ini Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat
memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Garut dan BPBD Sumedang.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk
operasional penanganan darurat. Beras dan permakanan diperlukan untuk
penanganan pengungsi.
"Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari
ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya
Januari 2017 mendatang," kata dia.
La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di
Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya
sehingga dapat memicu banjir dan longsor.
BPBD Jabar kerahkan tim khusus banjir Garut
Rabu, 21 September 2016 17:44 WIB
......Korban dikhawatirkan bisa bertambah. Tapi sejauh ini yang sudah ditemukan tewas, 16 orang.....