Kuala Lumpur (ANTARA Jambi) - Pemerintah Indonesia dapat mengirim
guru ke beberapa titik di Sarawak, Malaysia Timur, dengan terbitnya sertifikat (sijil) pengakuan secara resmi keberadaan Community Leraning Center (CLC), di wilayah Sarawak.
Atase Pendidikan dan Kebudayan Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur,
Prof Ari Purbayanto, mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Senin, usai
menghadiri pemberian sertifikat kepada CLC bersama Kepala Bagian
Fasilitasi Internasional Kementerian Pendidikan, Dedi Karyana, dan
Konsul Jenderal Indonesia di Kuching, Jahar Gultom, di CLC Ladang Tiga,
Miri, Sabtu (22/10).
Purbayanto menilai, dengan sertifikat pengesahan CLC dari
Kementerian Pendidikan Malaysia, kedua negara dapat bekerjasama dalam
menyelesaikan masalah pendidikan anak-anak Indonesia di Sarawak melalui
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat secara profesional dan kekeluargaan.
Pada kesempatan terpisah, Gultom senang sekali karena dengan
legalitas penyelenggaraan terhadap delapan CLC di Sarawak sehingga
pemerintah melalui Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan sudah dapat
mengirimkan guru-guru profesional sehingga mutu pembelajaran akan
semakin baik.
Kementerian Pendidikan Malaysia akhirnya secara resmi mengakui
status delapan CLC, di wilayah Sarawak, Malaysia Timur. Surat legalitas
tersebut diserahkan Wakil Direktur Bahagian Pendidikan Swasta
Kementeriaan Pendidikan Malaysia, Akhmad Lotfi.
Lotfi juga
berjanji akan menuntaskan proses pengesahan pendaftaran delapan CLC yang
tersisa. Kementerian berharap agar pihak syarikat perladangan segera
menyelesaikan formulir pendaftaran CLC kepada Kementerian Pendidikan
Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Negeri Sarawak.
Indonesia bisa kirim guru ke Sarawak Malaysia
Senin, 24 Oktober 2016 13:13 WIB