Minggu, 6 November 2016, pukul 06.44.14 WIB, wilayah Pangalengan Jawa Barat diguncang gempabumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4,2 skala richter dengan episenter pada koordinat 7,25 LS dan 107,54 BT, tepatnya di darat pada jarak 7 km arah selatan Kota Pengalengan, atau 37 km arah selatan Kota Bandung pada kedalaman 10 km, kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr Daryono, dalam siaran persnya.
Ia menuturkan hasil analisis peta shake map BMKG, menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI) terjadi di Pengalegan, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, Pasirangin, Santosa, Palima, Dewata, dan Ciheulang.
Beberapa warga setempat dilaporkan terkejut dan berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Gempa bumi Pengalengan ini merupakan jenis gempabumi tektonik dengan hiposenter dangkal dan jika melihat kedalaman hiposenternya yang hanya 10 km, tampak bahwa gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas sesar lokal yang terletak pada jarak sekitar 2,5 km arah selatan Danau Cileunca Pengalengan.
Menurut dia hasil monitoring BMKG pasca terjadinya gempabumi Pengalegan, hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan. Berdasarkan informasi terbaru, gempa bumi ini menimbulkan kerusakan terhadap beberapa bangunan rumah sederhana di Pengalengan dan sekitarnya.