Pendapatan laba Askrindo Jambi Rp19 miliar

Jambi (ANTARA Jambi) - PT Askrindo (Persero) Area Jambi menyebutkan, realisasi perolehan laba (keuntungan) gabungan hingga periode November 2016 mencapai Rp19 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp6 miliar.

"Perolehan laba Askrindo Jambi tahun ini naik tiga kali lipat atau melebihi target di luar ekpektasi kita, dan itu menunjukan kinerja internal kita cukup baik," kata Deputi Area Managing Director Pemasaran pada PT Askrindo (Persero) Area Jambi, Gami Aji Libraga di Jambi, Jumat.

Pendapatan laba gabungan tersebut kata Aji, terbagi dari dua bisnis asuransi kredit yang dikembangkan perseoran, yakni penjaminan KUR dan kredit non-KUR.

Pendapatan laba setelah pajak tersebut berasal dari pendapatan premi sebesar Rp40 miliar yang terdiri dari premi kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp14,7 miliar dan premi non-KUR senilai Rp29 miliar.

"Perolehan premi kita sudah melebihi target yang sejalan dengan melonjaknya penjaminan mikro dan pengembangan penjaminan pembiayaan infrastruktur dan lain sebagainya," katanya menjelaskan.

Saat ini secara keseluruhan terdapat 13 produk Askrindo, yang meliputi Penjaminan KUR, Asuransi Kredit, Surety Bond, Kontra Bank Garansi, Customs Bond, Asuransi Kredit Perdagangan.

Kemudian Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kebakaran, Asuransi Kontraktor, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi pengangkutan, Asuransi Uang dan Asuransi Properti.

Pada tahun 2017 mendatang, selain fokus pada penjaminan kredit KUR, perseoran juga akan lebih ekspansi kepada sektor jenis general isurance (asuransi umum) karena saat ini untuk asuransi umum tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat.

Disebutkan Aji, pada jenis asuransi umum di Provinsi Jambi mempunyai potensi yang cukup baik, namun belum semua potensi itu ter-cover dengan jenis asuransi umum tersebut sehingga pada pengembangan bisnis pada 2017 mendatang pihaknya akan mengoptimalkan mitra agen asuransi di daerah.

"Untuk general isurance ini kita memang masih pemain baru, dan izin regulator yang dikeluarkan OJK sejak dua tahun lalu, kita bisa mengembangkan jenis asuransi umum diantaranya seperti asuransi kebarakan dan asuransi personal," katanya menambahkan.