Jakarta, Antarajambi.com - Kepolisian Indonesia akan menurunkan tim ke
Darfur, Sudan, untuk menyelidiki kasus penyelundupan senjata yang
diduga dilakukan oleh polisi Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia di
Darfur.
"Kami akan turunkan tim ke sana untuk investigasi," kata Sekretaris
Biro Interpol, Brigadir Jenderal Polisi Naufal Yahya, saat dihubungi di
Jakarta, Senin.
Sebelumnya diberitakan pemerintah di Darfur Utara menyebutkan
pasukan polisi Indonesia yang tergabung dalam Misi Penjaga Perdamaian di
Darfur (UNAMID) ditangkap pada Jumat waktu setempat (20/1), di Bandara
Al Fashir, Sudan, karena diduga mencoba menyelundupkan senjata dan
amunisi yang disamarkan seperti mineral berharga.
Informasi dari Pusat Media Sudan menyebutkan berbagai senjata dan
amunisi yang diselundupkan meliputi 29 senapan AK-47, empat senapan,
enam senapan GM3 dan 61 berbagai jenis pistol, serta berbagai jenis
amunisi dalam jumlah besar.
Yahya pun belum bisa memastikan kepemilikan senjata yang ditemukan tersebut.
"Masih kami cek itu senjata tersebut milik siapa. (Senjata itu)
bareng sama punya kontingen kami. Makanya kami akan cek dulu sekaligus
menurunkan tim ke sana," katanya.
Sebanyak 140 personel pasukan Garuda Bhayangkara II Formed Police
Unit (FPU) IX berangkat ke Darfur, Sudan, Afrika, pada Jumat (20/1).
Pasukan itu terdiri atas 100 anggota taktis dan 40 anggota
pendukung. Mereka akan ditugaskan di Darfur, Sudan, selama satu tahun,
menggantikan tim FPU VIII yang telah habis masa tugasnya di Sudan.
Pasukan itu merupakan hasil rekrutmen dari 29 polda dan empat satuan
kerja Mabes Polri. Usai lolos seleksi, mereka memperoleh rangkaian
pelatihan meliputi kemampuan bahasa, teknis kepolisian dan seni budaya.
Kepolisian Indonesia kirim tim telusuri selundupan senjata di Darfur
Senin, 23 Januari 2017 19:32 WIB