Jambi, Antarajambi.com - Festival Candi Muarojambi di Provinsi Jambi yang akan digelar pada 11-14 Mei 2017 dilakukan bersamaan dengan perayaan Waisak 2561 untuk meningkatkan kunjungan wisata di kawasan percandian itu.
"Festival Candi Muarojambi 2017 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena ini pertama kali yang acaranya digabung dengan perayaaan Waisak," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Muarojambi Indra Gunawan ketika dihubungi di Jambi, Senin.
Dalam penyelenggaraan festival tersebut, Pemkab Muarojambi berkolaborasi dengan panitia perayaan waisak sehingga festival tersebut diyakini mampu menyedot wisatawan.
Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa yakni Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo.
Pada beberapa abad silam Candi Muarojambi itu adalah sebagai kampus atau pusat pendidikan ajaran Budha. Dan bahkan Maha Guru Budha Atisha dari Tibet pernah tinggal menetap dan belajar di Candi Muarojambi, Sumatera, selama 11 tahun lamanya atau sekitar tahun 1011-1023 Masehi.
"Dan pada kegiatan tersebut nantinya akan dihadiri oleh ribuan umat Budha dan bahkan infromasi yang saya terima juga ada Bhiksu dari empat negara yang akan datang," kata Indra Gunawan.
Festival Candi Muarojambi yang telah menjadi agenda tahunan Kementerian Pariwisata itu nantinya akan digelar oleh rentetan kegiatan seni dan budaya yang sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat.
Selain itu pada acara penutupan juga akan menghadirkan dua artis ibukota yakni Adelia Putri Bintang dan Bobby Bollywood.
Komplek Percandian terluas di Indonesia itu telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), sehingga dengan agenda tersebut diharapkan dapat menambah tingkat kunjungan wisatawan hingga 15 persen.
"Tujuan utamanya dari Festival Candi Muara Jambi ini lebih kepada promosi candi agar lebih dikenal luas oleh masyarakat sebagai obyek wisata religi dan juga sebagai pusat penelitian pendidikan," kata Indra menambahkan.
Kawasan komplek percandian Muarojambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.