Jambi, Antarajambi.com - Hujan deras selama sekitar delapan jam yang melanda Kota Jambi, Rabu (14/6) membuat ratusan rumah penduduk setempat terendam banjir. Termasuk bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jambi, tembok pagarnya jebol dan roboh akibat diterjang banjir.
Banjir yang menerjang Kota Jambi tersebut menyisakan 32 napi atau narapidana dan tahanan melarikan diri dari lapas tersebut. Hingga Kamis (15/6) dilaporkan baru 19 orang yang berhasil ditangkap kembali, serta dua napi menyerahkan diri.
Selain duka bagi warga Kota Jambi yang rumahnya kebanjiran, juga membuat repot pihak keamananan baik Kepolisian maupun TNI untuk membantu melakukan pengamanan terhadap Lapas Jambi agar tidak ada lagi napi yang kabur memanfaatkan situasi banjir.
Berdasarkan kesaksian warga binaan Lapas Jambi, genangan banjir di dalam sel penjara itu sempat setinggi lebih dari satu meter atau sebatas dada orang dewasa. Khusus untuk napi wanita terpaksa dievakuasi pada saat itu dan mereka dibawa ke sel tahanan milik imigrasi.
Kakanwil Kemenkumham Jambi Bambang Palasara mengatakan, kondisi di dalam lapas yang diterjang banjir tersebut kini airnya sudah surut. Warga binaan atau napi ditugaskan bergotong royong membersihkan selnya masing-masing agar bisa kembali dipakai layak huni.
Selain membersihkan sel di dalam lapas tersebut, pihak Kanwil Kemenkumham Jambi, jajaran Lapas itu bersama aparat TNI dan Polri setempat tetap berjaga di sekelilingnya guna mengantisipasi napi lainnnya agar tidak kabur.
Pihak Kanwil dan TNI akan membangun sementara pagar untuk menggantikan tembok lapas yang roboh akibat diterjang banjir itu. Alat berat dan perlengakapannya serta meterial bangunannya juga sudah disiapkan di lokasi.
Kanwil Kemenkumham Provinsi Jambi mulai membangun pagar pengaman sementara menggantikan tembok pagar Lapas yang roboh tersebut.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jambi Bambang Palasara mengatakan bahwa pihaknya sudah menyediakan bahan meterial untuk membangun sementara pagar tembok lapas sepanjang 16 meter yang dikerjakan oleh aparat TNI.
Tembok pagar lapas yang rusak berat itu akan dibangun sementara dengan pagar darurat dari kayu dan kawat agar para narapidana tersebut tidak ada yang kabur lagi.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat juga sudah menyiagakan alat berat untuk mendukung pembangunan pagar sementara tersebut.
Bambang mengatakan, untuk pembangunan tembok pagar lapas yang permanen akan dilakukan setelah ada persetujuan dan kajian pihak Kementerian Hukum dan HAM dalam satu bulan.
"Untuk pembangunan pagar tembok lapas yang permanen akan dilakukan setelah ada keputusan menteri Hukum dan HAM. Kanwil Kemenkumham Jambi akan berkoodinasi dengan Dinas PU," kata Bambang Palasara.
Untuk mengurangi jumlah napi di Lapas Kelas II A Jambi yang mencapai 1.200 orang, telah dipindahkan 23 napi ke Lapas Narkotika di Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Lapas Sarolangun secara permanen atau tetap.
Saling bantu
Sementara itu Kapolda Jambi Brigjen Pol Priyo Widyanto mengatakan pihaknya telah menerjunkan empat SSK (satuan setingkat kompi) anggota kepolisian dan dua SSK anggota TNI untuk membantu pengamanan Lapas Jambi. Seluruh anggota kepolisian dan TNI itu ditempatkan di sekeliling lapas mengantisipasi agar napi tidak kabur lagi.
"Selain itu pihak Polda Jambi juga sudah mengerahkan seluruh anggota Polsek dan Polres di Jambi untuk membantu mengantisipasi dan menangkap napi yang kabur pascabanjir," kata Priyo.
Pihak Damkar Jambi juga dikerahkan dan dimanfaatkan untuk menyedot dan membuang air dari dalam sel tahanan dan blok di dalam lapas tersebut sehingga air bisa dikurangi. Sementara itu untuk jalur jalan lintas timur yang melintasi lapas ditutup untuk bus dan dialihkan ke jalan lingkar barat Jambi.
Pengamanan khusus dilakukan pihak kepolisian dan TNI, pada tembok pagar lapas yang jebol di sisi belakang kanan yang berbatasan dengan rawa-rawa serta rumah warga.
"Pengamanan akan difokuskan dengan jumlah personel yang cukup besar khusus pada titik yang paling rawan yakni di belakang sisi kanan lapas, akibat temboknya roboh. Anggota kepolisian ditugaskan dengan senjata lengkap," kata Kapolda Jambi Priyo Widyanto.
Sementara itu Gubernur Jambi Zumi Zola menjanjikan perbaikan dinding Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Jambi yang jebol dihantam banjir tersebut.
"Kami akan bangun secara bertahap nanti. Permasalahan-permasalahan dana, insya Allah, pemprov akan bantu. Saat ini, kekurangan dana sekitar Rp200 juta, kami akan talangi. Kami akan bicarakan ke Bapedda terkait pendanaannya," katanya saat meninjau lapas tersebut.
Gubernur mengatakan atas insiden jebolnya dinding lapas hingga menyebabkan puluhan napi memanfaatkan situasi itu untuk kabur, pihak pemprov dan pemkot harus saling berkoordinasi guna mencari solusi.
"Yang pertama tadi kami kaji dulu, saya minta kepada Bappeda dan PU di mana titik penyebab banjir dan kalau memang drainasenya kami akan perbaiki. Tentu kami kordinasi juga dengan pihak pemkot dan pihak Balai Sungai," kata Zola.
Zola juga mengatakan, dalam pembicaraan singkat dengan pejabat setempat, pihaknya setuju dan siap membantu penanganan darurat pascabanjir. "Kami akan bantu biaya perbaikan tembok lapas yang jebol, termasuk biaya pemindahan sejumlah napi ke lapas lain seperti lapas di Tanjungjabung Timur dan Sarolangun," ujarnya.
Gubernur juga mengatakan akibat insiden tersebut, beberapa napi laki-laki dan seluruh napi wanita terpaksa harus dievakuasi ke Kantor Imigrasi Jambi.
Insiden kaburnya napi itu, merupakan peristiwa kedua yang terjadi di Lapas Kelas IIA Jambi. Beberapa bulan lalu lapas itu dilanda kerusuhan yang disertai dengan aksi bakar-bakaran di salah satu blok lapas itu, yang berbuntut pemindahan sejumlah napi ke lapas lain di luar Jambi.
Banjir pun menyisakan puluhan napi kabur
Jumat, 16 Juni 2017 7:38 WIB