Pekanbaru,Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, di salah satu ruas yang berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu.
"Jadi tol Pekanbaru-Dumai ini sudah dikerjakan, dimulai enam bulan yang lalu, dan sekarang ini pada proses land clearing, proses pembebasan lahan," kata Presiden di sela-sela tinjauan.
Presiden didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Presiden juga melihat langsung lokasi proyek yang seluruhnya masih dalam proses pengurukan sehingga belum diaspal dan berbalut tanah merah.
Lokasi tersebut berada di Kelurahan Muara Fajar dan membelah perkebunan sawit.
"Saat ini untuk pembebasan lahan sudah pada posisi 47 persen, bayarnya memang telat, tapi bisa cepat sekali karena dibantu dari Menteri BPN (Badan Pertanahan Nasional), dibantu juga gubernur, dari Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan sebagai pelaksana di lapangan Hutama Karya juga, jadi cepat sehingga memang dalam enam bulan sudah 47 persen dari total 131 kilometer panjang dari Dumai-Pekanbaru," ungkap Presiden.
Nilai investasi pembangunan jalan tol tersebut menurut Presiden sekira Rp15 triliun dengan target penyelesaian pembayaran tanah pada Agustus 2017.
"Target (pembangunan) selesai kira-kira akhir 2019, insya Allah," tambah Presiden.
Selain jalan tol Pekanbaru-Dumai, pemerintah juga berencana membangun jalan tol yang menghubungkan antara Pekanbaru-Padang, Sumatera Barat.
Presiden mengakui bahwa jalan tol trans-Sumatera yang menghubungkan Lampung hingga Aceh masih membutuhkan banyak kerja keras.
"Ini kan pekerjaan besar dari Lampung sampai ke Aceh tapi kalau kita lihat tadi sudah bergeraknya cepat sekali. Saya dapat laporan dari Dirut Hutama Karya cepat sekali (perkembangannya), kira-kira Aceh mulai tahun depan. Jadi tahun depan akan berurut (pembangunan tol)," tambah Presiden.