Jambi, Antarajambi.com - Para kolektor prangko atau "filatelis" akan mendapat tambahan koleksi monumental dengan diluncurkannya prangko seri "50 Tahun ASEAN" dan "Pembangunan NKRI 100 Tahun" pada Agustus 2017.
"Penerbitan prangko di Bulan Agustus 2017 ini ada dua seri yakni seri 50 tahun ASEAN dan seri Pembangunan NKRI 100 Tahun," kata Kepala Cabang PT Pos Indonesia (Persero) Jambi Norman Fitriadi di Jambi, Kamis.
Rencananya prangko seri 50 Tahun ASEAN akan diluncurkan pada 8 Agustus 2017, atau bertepatan dengan peringatan Ulang Tahun Emas atau HUT ke-50 ASEAN.
Sedangkan seri prangko "Pembangunan NKRI 100 Tahun" akan terbit pada 17 Agustus 2017, atau bertepatan dengan HUT ke-72 Republik Indonesia.
"Saat ini kami tinggal menunggu pengiriman dari kantor pusat di Bandung," katanya.
Namun demikian tidak disebutkan berapa jumlah perangko dan sampul hari pertama yang akan dialokasikan untuk wilayah Provinsi Jambi.
Ia menyebutkan, prangko terbaru itu dipastikan menjadi koleksi baru dan cukup monumental bagi para penggemar filateli di Jambi yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Jambi.
"Di Jambi ada perhimpunan kolektor filateri, Perhimpunan Filatelis Indonesia (PFI) Jambi," katanya.
Bahkan para filatelis juga, pada Agustus 2017 ini memiliki perhelatan atau kegiatan berskala internasional yakni World Stamp Exhibition yang digelar di Kota Bandung 5-6 Agustus 2017.
Divisi Filateli PT Pos Indonesia (Persero) setiap tahunnya merilis seri prangko baru yang disesuaikan dengan tema-tema peringatan baik di dalam maupun di luar negeri. Prangko selain digunakan sebagai biaya untuk pengiriman surat, juga sebagai ajang edukasi sejarah bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Melui gambar prangko yang memiliki desain khusus pada setiap terbitannya berisikan makna sejarah, kegiatan serta latar belakang yang menjadi momen penting.
Bulan Agustus 2017 ini bertepatan dengan Ulang Tahun Emas atau ke-50 Tahun Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). ASEAN resmi terbentuk pada 8 Agustus 1967 dalam konferensi di Bangkok, Filipina, yang dihadiri oleh lima negara Asia Tenggara Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.