Jambi, Antarajambi.com - Rencana pembangunan jalur evakuasi Gunung Kerinci untuk warga Kabupaten Kerinci hingga saat ini belum ada kejelasan padahal gunung api tertinggi di Asia Tenggara itu sudah berstatus waspada sejak beberapa tahun lalu.
Gubernur Jambi Zumi Zola di Jambi, Jumat, mengatakan pembangunan jalur evakuasi Kerinci tersebut masih menunggu persetujuan pusat, dalam hal ini Kementerian Kehutanan karena jalur evakuasi itu akan membelah kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Terakhir itu saya sudah sampaikan kepada ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rapat terbatas dengan Presiden membahas masalah Provinsi Jambi. Sudah berkali-kali saya sampaikan kepada Menteri, tapi karena jalur itu melewati hutan lindung, ternyata pembangunannya tidak segampang itu," kata Zola.
Namun Pemprov Jambi khususnya masyarakat Kabupaten Kerinci kata Zola sangat berharap jalur evakuasi ini dapat dibangun dengan segala pertimbangannya. "Waktu itu Ibu Menteri bilang kalau pihaknya berjanji akan mengakaji hal ini," katanya.
Zola juga minta NGO yang bergerak dibidang lingkungan ikut membantu memperjuangkan pembangunan jalur evakuasi tersebut.
Sebagai gubernur Jambi yang mewakili suara masyarakat, Zola berharap jalur evakuasi ini segera dibangun. Tetapi tentunya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup punya pertimbangan sendiri.
Seperti diketahui, rencana pembangunan jalur evakuasi di kaki Gunung Kerinci sudah bergulir lama, namun hingga kini tak kunjung terlaksana. Diketahui persoalannya hanya satu, yakni pemerintah pusat masih mempertimbangkan untuk membelah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tersebut.
Padahal jika gunung yang berstatus waspada itu meletus, maka ratusan ribu warga Kerinci tak ada jalan keluar yang lebih cepat dari jalur evakuasi tersebut.
Pembangunan jalur evakuasi Gunung Kerinci belum jelas
Jumat, 8 September 2017 9:34 WIB