Jambi, Antarajambi - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Agus Heriyanto mengatakan pihaknya mengupayakan pemerataan guru di setiap sekolah di provinsi itu sebagai upaya peningkatan pendidikan serta menghindari pemborosan anggaran.
"Berdasarkan laporan ada satu sekolah yang jam pelajarannya hanya 150 sementara jumlah gurunya 40 orang. Ini kan pemborosan, artinya pemerintah menggaji guru yang mungkin dalam satu minggu dia hanya mengajar satu jam," katanya di Jambi, Jumat.
Usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Persatuan Guru Republik Indoneisa (PGRI) dan Hari Guru Nasional 2017 di Jambi itu, Agus mengatakan banyak guru yang mengajukan pindah namun ditolak.
"Yang mengajukan pindah kita stop dulu, kita lakukan pemetaan dulu. Di sekolah mana guru yang banyak dan tidak, karena ada juga satu sekolah itu hanya memiliki satu guru PNS selebihnya guru honor," katanya.
"Ini lah yang akan kita lakukan evaluasi jumlah dan tempat tugas guru, minggu kedua Desember kita targetkan selesai dan hasilnya nanti dimungkinkan ada mutasi guru," katanya lagi.
Namun mutasi guru kata Agus tidak memungkinkan jika dipindah dari satu daerah ke daerah yang jaraknya jauh. Seperti mutasi dari Kabupaten Kerinci ke Kota Jambi, idealnya mutasi dari Kerinci adalah kota Sungaipenuh yang jaraknya berdekatan.
Agus menjelaskan, setelah pemetaan guru dilakukan, kemungkinan ditribusi guru ke sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pendidik segera dilakukan.
"Jadi pemborosan anggaran itu tidak kita harapkan. Makanya nanti dalam evaluasi guru honor juga dilibatkan dan dilakukan pemerataan. Awal tahun depan kita targetkan distribusi guru dalam upaya pemerataan sudah bisa kita laksanakan," katanya menambahkan.
Disdik Upayakan Pemerataan Guru di Jambi
Jumat, 24 November 2017 18:57 WIB